Jakarta – Pandemi virus Corona (Covid-19) yang tengah melanda dunia dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok tertentu untuk berbuat teror. Salah satunya, kelompok teroris Islamic State (ISIS) yang mengeksploitasi keadaan sekarang demi mendapatkan lagi kekuasaannya.
Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Kementerian Luar Negeri Grata Endah Werdaningtyas mengatakan Indonesia turut memikirkan dampaknya bagi kepentingan nasional, kawasan dan dunia. Mengingat, hal ini dapat menambah permasalahan dunia yang sedang diancam Covid-19.
“Pandemi ini tidak terduga, tidak ada negara yang tidak terdampak. Jika ada satu negara mengalami kesusahan karena Covid-19 ditambah adanya ancaman teror, malah akan menciptakan bom waktu,” kata Grata dalam web seminar Diplomasi Multilateral Indonesia di tengah Covid-19, Kamis, (30/4).
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres bahkan menyerukan agar di tengah pandemi ini, masing-masing negara harus saling membantu satu sama lain. Seruan itu disambut baik oleh Liga Arab yang tengah berperang melawan kelompok Houthi di Yaman.
“Koalisi Liga Arab langsung mengadakan gencatan senjata secara sepihak dan saat itu mereka mengumumkan akan berlaku hingga dua minggu,” kata dia.
Menurut Grata, semua pihak saat ini harus bekerja sama fokus melawan pandemic Corona. Terutama untuk pengadaan alat kesehatan, obat dan vaksin.
Dalam sepekan terakhir terjadi berbagai kekerasan di wilayah Timur Tengah, seperti bom di Afghanistan, hingga serangan di Suriah. Padahal, negara-negara itu juga tengah berjuang melawan virus korona yang telah menewaskan 227.958 orang di seluruh dunia.
Per hari Kamis, 30 April 2020, berdasarkan Universitas Johns Hopkins, sebanyak 3.204.705 orang di seluruh dunia terjangkit Covid-19. Meski demikian, 983.547 orang dinyatakan sembuh.