Ternate – Teroris bukan hanya musuh negara melainkan musuh kemanusiaan
yang harus dilawan secara bersama-sama. Penegasan itu disampaikan
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku Utara, Irjen Pol. Waris
Agono saat menggelar Nonton Bareng (Nobar) bersama Organisasi
Kemasyarakatan (OKP) dan Pers Liputan Hukum dan Kriminal (Hukrim)
dalam film berjudul Sayap-sayap Patah 2 di bioskop XXI Jatiland Mall
Ternate, Selasa (14/5/2025).
Kapolda mengatakan, terorisme memiliki tujuan untuk menciptakan
kerusakan, ketakutan secara meluas kepada masyarakat dan ini semua
harus dilawan tanpa ada alasan apapun.
“Di dunia ini, tidak ada negara yang aman jika ada teroris, dan kalau
ada, maka pasti ada tanggapan dari negara lain dan akhirnya kehidupan
bermasyarakat negara itu akan hancur, makanya kita harus menjaga NKRI
khususnya Maluku Utara jauh dari hal-hal itu apapun alasanya,” ujar
Kapolda, Irjen Pol. Waris Agono.
Kapolda mengatakan, film Sayap-Sayap Patah 2 ini merupakan lanjutan
dari Sayap-Sayap Patah 1 yang syutingnya di Rumah Tahanan (Rutan)
teroris di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok Jawa Barat.
Kapolda mengakui, masih trauma saat menonton film Sayap-Sayap Patah 2.
Pasalnya pada film Sayap-Sayap Patah 1 sebelumnya pihaknya menjadi
pelaku utama karena masih bertugas menjadi Kabag Ops Korbrimob.
“Saya saat itu masih bertugas di Mako Brimob, kebetulan saya lagi
puasa, anak saya telpon untuk pulang, dan saya baru batal puasa di
rumah, tiba-tiba ada piket Mako Brimob melaporkan bahwa Rutan Mako
Brimob rusuh yang kesekian kalinya,” katanya.
Dengan kejadian itu lanjut Kapolda, dirinya langsung meminta semua tim
untuk datang ke Rutan untuk dilakukan tindakan evakuasi penyidik dan 7
penyidik berhasil dievakuasi sementara 5 penyidik disandera.
“Saat kita mau melakukan evakuasi 5 penyidik yang ketinggalan,
ternyata ada perintah negosiasi dan penindakan berjalan cukup alot
selama 3 hari 2 malam dan sangat dilematis karena memiliki anak yang
masih duduk di bangku Sekolah Dasar,” ujarnya.
Dari film Sayap-Sayap Patah 2 ini lanjur Irjen Waris, menjadi
pengingat penting akan ancaman terorisme dan perlunya kebersamaan
dalam menjaga keamanan.
Untuk itu, dirinya kembali berpesan kepada seluruh masyarakat Maluku
Utara untuk tidak takut terhadap teroris dan bersama-sama aparat
keamanan untuk melakukan perlawanan.
“Mari kita lawan bersama, bentuk perlawanan masyarakat terhadap pelaku
kemanusiaan (Teroris) adalah melaporkan ke aparat keamanan terdekat
sehingga dilakukan pencegahan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak
diinginkan bersama terjadi,” pungkasnya.