Sumber : Tribunnews.com

Teror Gereja Jago, Aneh Orang Gila Kok Bisa Buat Bom Molotov

Ambarawa – Teror menjelang Misa Kamis Putih di Gereja Jago Ambarawa, Kabupaten Semarang pada 14 April 2017, masih menyisakan tanda tanya besar buat Bupati Semarang, Mundjirin. Dia mendesak aparat keamanan melakukan pengusutan secata tuntas siapa yang berada di belakang terduga pelaku.

“Saya merasa aneh dengan dugaan bahwa pelaku menderita gangguan jiwa. Teror ini jangan dianggap enteng. Jangan percaya begitu saja bahwa terduga pelaku adalah orang gila. Kalau orang gila, kok pelaku bika bikin bom molotov,” katanya di Ambarawa, Minggu (16/4/2017) malam.

Dia mengatakan, kendati telah terjadi teror di Gereja Jago, diyakini bahwa jajaran kepolisian dan Tim Penanggulangan Konflik Sosial (T-PKS) yang dibentuk Pemkab Semarang bersama polisi sudah bekerja dengan maksimal. Guna memaksimalkan dan mengoptimalkannya, akan diusulkan anggaran ke legislatif untuk mendukung kegiatan yang dilakukan T-PKS.

Seperti dikutip dar ‘suaramerdeka.com’, pertengahan November 2016 lalu, Pemkab Semarang dan Polres Semarang membentuk (T-PKS). Tim ini beranggotakan unsur musyawarah pimpinan daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, serta organisasi kemasyarakatan-keagamaan.

Tugasnya mendeteksi, meminimalisasi, serta menyelesaikan permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat yang berpotensi menimbulkan konflik sosial. Hal itu diperlukan agar tidak muncul permasalahan yang lebih besar yang dapat menimbulkan perpecahan maupun kerusakan tatanan kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Seperti diketahui, ledakan di Gereja Jago di Jalan Mgr Sugiyapranata, Ambarawa, Jawa Tengah, Kamis (13/4/2017) sekitar pukul 14.00 WIB. Dari lokasi kejadian ditemukan lima botol kratingdaeng dua di antaranya sudah pecah, 16 buah petasan kembang api pecah, satu pasang sandal kulit warna hitam, satu buah topi rimba warna hitam, satu buah serbet makan, satu buah handuk kecil, satu buah korek api warna hijau.