Majalengka – Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdatul Ulama (LD PBNU), KH Maman Imanulhaq, mengecam keras pengebomam tiga gereja di Surabaya yang menewaskan sekurang –kurangnya sembilan orang dan melukai puluhan orang lainnya , Minggu pagi (13/5).
“Ini aksi yang luar biasa keji, kami mengutuk keras tindakan itu dan meminta aparat keamanan segera mengungkap jaringan pelakunya,” kata Maman Imanulhaq dalam rilisnya, di Majalengka, Senin (14/5/2018).
Minggu pagi kearin, sekelompok teroris melakukan pengeboman di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, yakni Gereja Santa Maria di Ngagel, Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro dan Gereja Pantekosta di Jalan Arjuna. Pihak kepolisian menyebutkan untuk sementara jumlah korban jiwa mencapai 13 orang dan korban luka –luka sebanyak 40 orang. Bahkan pada Senin pagi, giliran Mapolrestabes Surabaya yang disasar teroris, juga dengan bom bunuh diri dengan menggunakan sepeda motor.
Maman Imanulhaq mengatakan, kejadian di Surabaya ini menunjukan bahwa ancaman terorisme masih terus mengintai kita semua.
“Kita tahu apa yang terjadi di Mako Brimob Kelapa Dua Depok, lima hari lalu. Pagi ini kita dikejutkan dengan pengeboman gereja di Surabaya,” ujarnya.
Kang Maman, sapaan Maman Imanulhaq, menduga ada skenario besar untuk merusak jalinan persaudaraan sesama anak bangsa melalui serangkaian aksi teror.
“Selain untuk menebar rasa takut, serangan bom Surabaya juga merupakan provokasi untuk adu domba antar umat beragama. Karenanya kita jangan terpancing,” ujar pengasuh Pondok Pesantren Al – Mizan, Jatiwangi Majalengka, itu.
Mantan anggota Komisi VIII DPR RI itu mengimbau semua pihak tetap tenang tak terprovokasi oleh ulah teroris. “Jika kita sampai bereaksi negatif, dalang intelektual aksi brutal itu akan senang, karena merasa berhasil,” katanya.
Kang Maman percaya aparat kepolisian segera bisa membongkar jaringan pelaku bom Surabaya.
“Kami tak meragukan kapasitas kepolsian untuk itu. Kita semua harus mensuport upaya kepolisian untuk menangani terorisme,” ujarya.