Terluka Parah dan Diabetes, Pemimpin ISIS al-Baghdadi Dikabarkan Bersembunyi di Suriah

Baghdad – Setelah sebelumnya ramai dibicarakan bahwa pemimpin kelompok teroris yang menamakan diri mereka sebagai Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS), Abu Bakar al-Baghdadi tewas terkena serangan udara di wilayah Suriah, kini menurut sumber intelijen, Al-Baghdadi dinyatakan masih hidup dan dirawat di sebuah fasilitas medis di Suriah timur laut setelah mengalami luka parah dalam serangan udara. Demikian disampaiakn Kepala Departemen Intelijen dan Kontraterorisme Irak Abu Ali al-Basri.

“Kami memiliki informasi dan dokumen yang tak terbantahkan dari sumber-sumber di dalam organisasi teroris bahwa al-Baghdadi masih hidup dan bersembunyi dengan bantuan rekan-rekanya,” kata al-Basri.

Menurutnya, al-Baghdadi-salah satu pria yang paling dicari di dunia dengan hadiah USD25 juta (340 miliar) yang ditawarkan pemerintah Amerika Serikat (AS)-saat ini berada di gurun Jazeera, sebelah barat Deir Ezzor, Suriah.

“Dia menderita luka-luka, diabetes dan patah tulang pada tubuh dan kaki yang mencegahnya berjalan tanpa bantuan,” ujar al-Basri, seperti dikutip Al jazeera, Selasa (13/2/2018).

Terlepas dari serangkaian kekalahan yang diderita oleh ISIS selama setahun terakhir, kelompok teroris tersebut masih tetap aktif di Provinsi Hasakah, Suriah timur laut. Kendati demikian, sebagian besar wilayah “khilafah” yang diproklamirkan al-Baghdadi pada tahun 2014 sudah direbut kembali oleh Irak dan Suriah.

Dikutip dari laman www.sindonews.com tidak jelas angkatan udara siapa yang bertanggung jawab atas serangan yang menargetkan pemimpin ISIS tersebut. Al-Basri mengatakan bahwa dia terluka dalam serangan udara di Irak.

Kementerian Pertahanan Rusia pada akhir tahun lalu mengomfirmasi rentetan serangan udara di pinggir Raqqa, Suriah, yang salah satunya diduga menewaskan al-Baghdadi. Namun, duhgaan itu belum terkonfirmasi.

Namun CNN pada Senin mengutip pejabat Amerika Serikat melaporkan bahw al-Baghdadi terluka di Raqqa dan dipaksa untuk menyerahkan komando kelompok bersenjata tersebut ke komandan ISIS lainya.

“Ada serangan yang terisolasi oleh orang-orang Rusia di Raqqa, namun karena tidak ada batas waktu untuk itu, kami tidak tahu apakah (serangan) itu milik kami,” kata seorang pejabat Amerika yang menolak diidentifikasi mengacu tentang serangan yang melukai pemimpin ISIS.

Seorang pejabat AS lainnya mengatakan kepada media tersebut bahwa tidak jelas apakah al-Baghdadi masih memimpin kelompok radikalo tersebut atau tidak “Saya tidak tahu berapa banyak al-Baghdadi yang sehari-hari menjalankan toko itu,” katanya.