Kasubdit Was & KP BNPT, Kol. Pas. Sujatmiko saat menghadiri pertemuan dengan UNODC di Bangkok

Terkejut Dengan Inovasi BNPT Tangani Terorisme, UNODC Akan Segera Kirim Utusan Untuk Belajar

Bangkok — United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) mengaku terkejut dengan inovasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam menanggulangi radikalisme dan terorisme di Indonesia. Hal ini disampaikan langsung oleh Program Officer UNODC untuk terorisme, Herńan Longo, usai mendengar paparan dari Kasubdit Pengawasan dan Kontra Propaganda BNPT, Kolonel Pas Sujatmiko, terkait upaya penanggulangan terorisme yang dilakukan BNPT.

Dalam paparannya, Kol.Pas. Sujatmiko menjelaskan bahwa BNPT melakukan inovasi dalam penanggulangan terorisme, salah satunya melalui media. Ia menyebut bahwa BNPT telah membangun Pusat Media Damai yang bertugas untuk mencegat laju penyebaran propaganda di media, baik online maupun offline. Tentang ini, ia menyebut bahwa poin utama yang disasar oleh PMD adalah kampanye damai dan edukasi publik terkait bahaya radikalisme dan terorisme.

Upaya ini, dengan merambah ke media, dipandang penting untuk dilakukan mengingat bahwa masyarakat Indonesia memiliki daya konsumsi media yang sangat tinggi. Khusus untuk media online, Indonesia bahkan pernah menduduki peringkat pertama sebagai penghuni dunia maya yang paling banyak sedunia. Karenanya, upaya untuk merambah dunia maya, seperti dijelaskan oleh Kol. Pas. Sujatmiko sangat efektif dalam menghadang laju radikalisme dan terorisme.

Sejumlah perwakilan dari Thailand, Filipina, Indonesia dan komite dari UNODC saat membahas kerjasama penanganan terorisme di Asean

Dalam pertemuan terbatas yang dihadiri oleh perwakilan dari Indonesia, Thailand dan Filipina ini, Kol. Pas, Sujatmiko menekankan bahwa ideology radikal hanya bisa dikalahkan dengan pendekatan edukasi yang baik, yakni dengan memberikan informasi yang benar terkait dengan penafsiran agama dan nasionalisme.

Usai memberikan paparan, Herńan Longo yang juga seorang penasihat untuk isu pencegahan terorisme di Asia Tenggara dan Pasifik, tidak dapat menyembunyikan ketertarikannya untuk mengetahui lebih lanjut terkait PMD. Ia pun langsung mengajukan ijin untuk mengirim utusan agar bisa datang langsung ke Indonesia untuk belajar penanganan terorisme secara lebih kreatif dan konstruktif dari PMD.

Pertemuan eksklusif yang diberi nama the Counter Terrorism Coordination Meeting  di board room Royal Princess Larn Luang, Bangkok ini menghasilkan beberapa kesepakatan penting, di antaranya adalah kerjasama untuk membangun program pencegahan terorisme di wilayah Asia Tenggara, di mana UNODC akan memberikan pendampingan dan pengawasan secara langsung.