Denpasar – Trauma mendalam atas tragedi bom pada tahun 2001 dan 2002 masih dirasakan Provinsi Bali dan seluruh masyarakatnya. Mencegah kejadian serupa terulang, Gubernur Bali memberikan wejangan khusus kepada para pelajar di Kota Denpasar dan sekitarnya.
Tragedi terorisme pernah terjadi di Bali pada tahun 2001 dan 2002, yang mengakibatkan ratusan korban jiwa dan luka, serta menimbulkan kerugian materiil yang sangat besar. Salah satu imbasnya adalah lumpuhnya sektor pariwisata, di mana dibutuhkan waktu lebih dari 10 tahun untuk memulihkannya kembali.
“Jaga pergaulan, jangan terjerumus ke dalam hal-hal negatif. Paham anti NKRI sekarang merambah kemana-mana, termasuk di kalangan kalian para pelajar,” kata Gubernur Bali dalam sambutan pembukaan kegiatan Workshop BNPT Video Festival, yang diwakili oleh Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Bali, I Putu Gede Jaya Suartama, Rabu (19/7/2017).
Workshop BNPT Video Festival adalah rangkaian dari lomba video pendek BNPT, sebuah upaya pelibatan kalangan pemuda, khususnya pelajar untuk ikut aktif dalam pencegahan terorisme melalui karya audio video. Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama BNPT dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di 32 provinsi se-Indonesia.
Suartama menambahkan, kelompok pemuda, khususnya pelajar, adalah generasi penerus bangsa yang diharapkan memiliki andil besar mengantisipasi berkembangnya paham radikal terorisme. Salah satunya adalah keikutsertaan dalam lomba video pendek BNPT 2017. “Ini tugas mulia yang harus dipegang dan dilaksanakan,” katanya.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kedeputian I BNPT, Sholahuddin Nasution, membenarkan apa yang dipesankan oleh Kaban Kesbangpol Provinsi Bali. Dikatakannya, saat ini terdapat banyak konten propaganda radikal terorisme di dunia maya, yang diharapkan dapat dilawan secara cerdas, salah satunya oleh kelompok pemuda.
“Ikuti lomba video pendek BNPT, karena dengan mengikuti perlombaan itu kalian sudah ikut andil dalam pencegahan terorisme,” kata Sholahuddin.
Dalam Workshop BNPT Video Festival di Kota Denpasar, sebanyak 35 pelajar dari beberapa sekolah setingkat SMA yang dihadirkan sebagai peserta. Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut adalah penulis naskah film ‘Tiga Srikandi’, Swastika Nohara, dan aktris Wulan Guritno. [shk/shk]