Berlin – Militer Jerman atau Bundeswehr memecat seorang perwira Komando Spezialkrafte atau KSK – pasukan komando khusus Jerman, karena terkait dengan gerakan radikalisme sayap kanan atau Neo-Nazi.
Tuduhan itu muncul setelah dilakukannya operasi intelijen selama berbulan-bulan oleh Dinas Intelijen Militer, MAD, Jerman.
Perwira yang pernah ditugaskan di Afghanistan itu diselidiki secara diam-diam oleh MAD setelah seorang informan memberi informasi tentang tingkah lakunya.
Kepala Dinas Intelijen Militer (MAD) Jerman, Christof Gramm, baru-baru ini melaporkan bahwa saat ini sedang menyelidiki 20 tentara di KSK atas dugaan terkait radikalisme.
Dia kemudian merekomendasikan agar perwira itu segera dikeluarkan dari KSK dan dilarang bertugas di Bundeswehr. Selain itu, dua anggota KSK lainnya juga sedang diperiksa penyelidik Bundeswehr dan MAD atas kegiatan radikalisme.
Kedua orang itu dituduh melakukan penghormatan dengan gaya Nazi-Hitler pada sebuah pesta pribadi yang diselenggarakan perwira Kopassus KSK tersebut. Menggunakan simbol-simbol Nazi, termasuk melakukan salam khas Nazi-Hitler adalah tindakan ilegal di Jerman.
“Salah satu anggota KSK sudah diskors beberapa minggu lalu dan tidak lagi diperbolehkan mengenakan seragam Bundeswehr. Lalu, anggota yang lainnya masih dalam penyelidikan,” ungkap Gramm, seperti dikutip dari Deutsche Welle, Selasa, (3/12).
Dia lalu mencontohkan kejadian serupa pada April 2017, di mana seorang perwira militer Jerman dituduh merencanakan serangan teror sayap kanan, yang dia harapkan akan dituduhkan kepada kelompok radikal Islam.
“Perwira itu sempat menyamar sebagai pengungsi asal Timur Tengah dan mendaftarkan diri di kamp penampungan pengungsi dengan identitas palsu,” paparnya.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Jerman Annegret Kramp-Karrenbauer mengatakan, Bundeswehr sedang menangani kasus ini dengan sangat serius dan berjanji akan melakukan tindakan keras terhadap anggotanya yang berpandangan radikalisme.
“Siapa pun di Bundeswehr yang tampak radikal tidak akan punya tempat,” kata Kramp-Karrenbauer. Ia mengingatkan, Kopassus KSK memiliki tanggung jawab khusus untuk melawan radikalisme.
KSK bertugas menyelamatkan orang-orang yang telah diculik, disandera atau menghadapi ancaman teroris di dalam maupun luar negeri.
Tekanan meningkat terhadap militer Jerman, setelah banyak anggotanya dituduh terpengaruh radikalisme dan ekstrimisme kanan dalam beberapa bulan terakhir.