Terkait ISIS, Polisi Spanyol Tangkap Pria Asal Maroko di Barcelona

Terkait ISIS, Polisi Spanyol Tangkap Pria Asal Maroko di Barcelona

Barcelona – Kabar terbaru, Kepolisian Spanyol berhasil menangkap seorang pria asal Maroko di Barcelona, Spanyol karena diduga terkait dengan keanggotaannya dengan kelompok teroris Islamic State (ISIS) serta berencana akan melakukan serangan.

Pria tersebut ditangkap di sebuah apartemen di Barcelona dekat dengan wilayah sekitar La Rambla.

Pasalnya, kondisi wabah virus corona ini dimanfaatkan oleh para anggota ISIS untuk menjalankan sebuah serangan.

Pasukan Guardia Civil mengatakan pihaknya menangkap pria tersebut, karena dianggap sangat radikal, setelah penyelidikan gabungan digelar bersama pasukan keamanan di Maroko dan Amerika Serikat.

“Tersangka berniat melakukan aksi teror, yang informasi lengkapnya tidak diketahui,” ujar salah satu polisi seperti dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Reuters.

Penjaga Sipil Spanyol mengatakan bahwa penangkapan yang dilakukan di Barcelona dibantu oleh Biro Investigasi Federal AS dan pasukan keamanan negara Maroko.

Menurut polisi, hubungan pria itu dengan ISIS sudah terjalin selama empat tahun, meski memang belum menunjukkan tanda-tanda radikal apapun.

Namun setelah Spanyol memberlakukan penguncian akibat pandemi corona pada 14 Maret, hasrat sang tersangka terhadap gerakan ISIS kian menggebu.

Menurut polisi, sejak itu tersangka telah mengatakan janji setia dan mulai menunjukkan sikap-sikap kebencian terhadap negara-negara barat di media sosial.

Tersangka juga melakukan sejumlah perjalanan rahasia di sekitar kota.

Polisi meyakini, perjalanan itu dilakukan tersangka dengan tujuan mencari target serangan.

Sebelumnya, pada April pasukan keamanan di Kota Almeria juga telah mengamankan seorang penyanyi rap asal Inggris, yang jadi buronan setelah berperang demi kelompok tersebut di Irak dan Suriah.

Dikutip dari The Guardian, tersangka tersebut adalah seorang pria kelahiran London, Abdel-Majed Abdel Bary yang dibekuk di Almeria, kota yang berlokasi di kawasan selatan, dalam operasi anti-teror.

Policia Nacional (Kepolisian Spanyol) di Twitter menyatakan Bary masuk secara ilegal dan bersembunyi di apartemen sewaan bersama dua orang lainnya.

Bary adalah warga negara Inggris, tetapi dia dicabut kewarganegaraan karena hubungannya dengan kelompok teror.

Bary (29) dihukum karena telah melakukan pemboman terhadap kedutaan Amerika Serikat di Kenya dan Tanzania yang menewaskan 213 jiwa.