Washington – Rencana teror yang berhasil digagalkan FBI dan tentara Amerika Serikat (AS) baru-baru ini justru menimbulkan lebih banyak pertanyaan soal bahaya ekstremis sayap kanan. Pasalnya, kelompok ISIS disebut-sebut menjadi inspirasi seorang tentara AS dengan pemuja setan neo-Nazi di Inggris untuk mengadakan serangan mematikan pada unitnya sendiri.
Dikutip dari Middle East Monitor, Ethan Melzer dari Louisville mengaku membagikan informasi rahasia tentang unitnya kepada kelompok pemuja setan neo-Nazi. Mereka berencana melancarkan serangan ‘korban massal’ yang bertujuan menyebabkan kematian sesama anggota unit sebanyak mungkin, menurut dakwaan yang diungkap Senin (22/6).
Menurut dakwaan itu, tentara 22 tahun ini berkolaborasi dengan Order of the Nine Angles (O9A), kelompok yang dideskripsikan jaksa sebagai neo-Nazi berbasis ilmu gaib dan kelompok ekstremis kekerasan bermotif rasial.
Audrey Strauss, penjabat pengacara di Manhattan, menuduh Melzer mencoba mengatur penyerbuan dengan pembunuhan di unitnya sendiri. Secara ilegal, ia membocorkan lokasi, kekuatan, dan persenjataannya kepada kelompok supremasi kulit putih neo-Nazi yang anarkis. FBI dan Militer dikatakan telah menggagalkan rencana itu pada akhir Mei sebelum diwujudkan.
ISIS juga menjadi salah satu sumber inspirasi Melzer. Sebelum merencanakan serangan di markasnya, ia diyakini mendalami propaganda O9A serta literatur yang diterbitkan kelompok ekstremis tersebut. Dalam penyelidikan, agen federal menemukan akun iCloud yang digunakan Melzer untuk menyimpan dokumen ISIS yang berisi pembunuhan personel militer AS.
Soal O9A, jaksa penuntut AS mengatakan kelompok sayap kanan itu mempromosikan kekerasan, neo-Nazi, anti-Semit, dan kepercayaan Setan. Para penganutnya pun telah menyatakan kekagumannya terhadap Adolf Hitler dan para teroris lainnya, seperti Osama bin Laden.