Jakarta – Densus 88 Antiteror masih memeriksa intensif dan mengembangkan sembilan orang terduga teroris yang ditangkap di Sulawesi Tengah (Sulteng). Polisi menduga mereka masih jaringan kelompok teror yang ada di Filipina Selatan.
Hal itu diungkapkan Kabid Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (15/3/2017). Dia menyatakan, terduga teroris itu berasal dari jaringan yang ada hubungan, akses jaringan terorisme di Filipina Selatan.
“Sedang kami dalami. Soal terkait dengan jaringan teror yang ada di Filipina Selatan tersebut baru keterangan sepihak. Polisi masih mendalami Informasi tersebut lebih jauh,” kata Boy Rafli Amar.
Menurut Boy, yang pasti mereka bagian dari kelompok yang melakukan rencana kekerasan terhadap petugas termasuk ke satuan TNI. “Karena itu, kami meningkatkan kewaspadaan, terutama petugas di lapangan untuk antisipasi,” ujarnya.
Selain itu, terduga teroris bernama Mahbub yang ditangkap di Kampung Inggris, Kediri, Jawa Timur, diketahui juga berkomunikasi dengan kelompok yang ditangkap di Tolitoli, Sulteng. Namun, polisi belum bisa merinci peran masing-masing.
“Yang tertangkap di Kediri, juga ada komunikasi dengan pihak yang di Tolitoli. Kami nggak bisa menyebutkan secara rinci peran masing masing, tapi kami masih mendalami,” ujarnya.
Kesembilan orang terduga teroris ditangkap di Parigi Moutong dan Tolitoli pada Jumat, 10 Maret pekan lalu. Mereka saat ini masih diperiksa. Dua orang dari 9 orang terduga teroris yang ditangkap di Sulawesi Tengah (Sulteng) masih di bawah umur. Polisi masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap kesembilan orang untuk menentukan status hukum. (AT)