Terduga Teroris Bandung Ingin Ledakan Istana Negara

Jakarta – Lima orang terduga teroris yang ditangkap karena menyimpan bahan baku kimia pembuatan bom di sebuah kamar kontrakan di Jalan Jajaway, Kelurahan Antapani Kidul, Kecamatan Antapani, Kota Bandung, berencana meledakan Istana Negara. Mereka tidak hanya menyasar Istana Negara, tetapi sejumlah objek vital nasional, termasuk Mako Brimob dan petugas kepolisian.

Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, keklima orang terduga teroris yang ditangkap di Antapani, Bandung hendak menyerang Istana Negara. Selain itu, mereka juga berencana menyerang Mako Brimob Kelapa Dua Depok. “Hasil interogasi, mereka targetnya ke mana? Mau menyasar Istana dan Mako Brimob,” kata Setyo kepada wartawan di Mabes Polri, Rabu (16/8/2017).

Polisi menyebut kelompok ini akan menyerang dengan bom kimia. Ketika ditanya bagaimana cara kerja bom kimia yang akan digunakan, Setyo menyampaikan hal tersebut masih didalami penyidik. “Makanya, kita kan hanya berdasarkan keterangan orang itu. Dia mau nyasar apa? Nyasar Istana dan Mako Brimob, tapi kan belum tahu cara-caranya gimana. Kan mereka masih diperiksa,” jelasnya.

Mengenai pengamanan di Istana Negara pascapengakuan kelompok terduga teroris tersebut, Setyo menerangkan, sistem keamanan yang diberlakukan di Istana sudah ketat. “Ada atau tidak ada penangkapan itu, Istana tetap dijaga ketat. Sudah ketat itu pengamanannya. Coba lihat pengamanan di Istana, sudah ketat. Pengamana Istana selama ini dilakukan dengan sistem berlapis, mulai dari ring I, II, III dan IV,” jelasnya.

Secara terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Yusri Yunus menyebutkan bahwa kelima terduga teroris yang berhasil diamankan oleh Densus 88 Antiteror itu akan merakit bom kimia dan menganggap peledakan bom kimia pada bulan Agustus adalah yang terbaik.

Kelima terduga teroris itu merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung Raya yang berafiliasi dengan ISIS di bawah komando Bahrun Naim. Kelima orang terduga teroris ini berinisial AR, AK, SH, Y, dan R. Terduga teroris berinisial AR, AK dan SH ditangkap di wilayah Kecamatan Kiaracondong.

Yusri menambahkan, bom yang dirakit oleh para terduga teroris ini bisa dikatakan berbeda dan lebih canggih dari bom panci yang belakangan ini dipakai oleh teroris Indonesia untuk melakukan aksi teror. Meski tidak menghasilkan daya ledak tinggi, efek yang ditimbulkan dari berbagai macam zat kimia dalam bom ini akan menimbulkan reaksi yang cukup mengerikan jika terkena kulit atau terhirup gas.