Jakarta – Hanya beberapa bulan setelah kelompok militan ISIS kehilangan wilayah terakhir yang dikuasainya di Suriah dan beberapa hari setelah pemimpin mereka Abu Bakar al-Baghdadi tewas dalam penggrebekan pasukan Amerika Serikat, para militan kelompok itu kini menemukan tempat aman terpencil di Irak yang belum dikuasai siapa pun.
“Pertempuran melawan ISIS masih berlanjut, kami melihat para militan ISIS bergerak dari Suriah melintasi ratusan kilometer gurun menuju Irak.” kata Brigadir Jenderal Marinir AS William Seely, komandan Satuan Tugas-irak.
Tujuan mereka, kata Seely, adalah membangun kembali bentuk kekhalifahan di wilayah itu. Dikutip dari NBC News, pada 2014, ISIS menguasai sekitar 54.000 kilometer persegi wilayah Suriah dan Irak dengan 10 juta warga di bawah kekuasaannya. Milisi Kurdi yang didukung AS di Suriah mengumumkan kemenangan terhadap ISIS Maret lalu dan ketika Turki melancarkan operasi militer ke utara Suriah bulan lalu Presiden AS Donald Trump mengatakan pasukannya sudah mengalahkan ISIS 100 persen.
Mantan Menteri Pertahanan AS James Mattis sudah memperingatkan, keputusan Presiden Trump menarik mundur pasukan dari Suriah akan membuat ISIS kembali bangkit.
Kini pejabat militer AS di lapangan mengatakan kebangkitan ISIS saat ini sedang terjadi. ISIS kini berpindah ke sebuah lembah di pegunungan terpencil di wilayah utara Irak. Lembah itu di satu sisi dikuasai oleh milisi Kurdi Peshmerga dan di sisi lainnya dikuasai militer Irak. Tapi di antara kedua wilayah itu ada daerah seluas delapan kilometer persegi yang tidak dijaga siapa pun, tidak ada patroli, dan memungkinkan para militan ISIS untuk berpindah.
“Mereka punya sejumlah terowongan, gua. Dan mereka sedang berpindah–terutama di waktu malam.” kata Jenderal Sirwan Barzani, komandan pasukan Kurdi Peshmerga di sebuah daerah terpencil di sebuah gunung di Makhmour di atas lembah itu.
Barzani mengatakan dia dan pasukannya melihat mereka bergerak, mengendarai sepeda motor, truk pick up, dan bahkan berjalan kaki. Meski warga lokal tidak menerima mereka tapi mereka tidak punya pilihan.
“Mereka keluar dari daerah itu di malam hari lalu menuju ke sebuah kota atau desa dan mengejutkan penduduk, mengambil kebutuhan,” ujar mayor Jenderal Alexis Grynkewich, wakil komandan Operasi Satuan Tugas Gabungan, operasi militer dipimpin AS untuk mengalahkan ISIS di Irak dan Suriah.
“Sepertinya wilayah itu menjadi tempat mereka untuk merancang dan membangun kembali kekhalifahan, dan jika mereka mampu, mereka akan melakukannya di sini. Menurut saya, Suriah lebih menjadi kawasan pendukung bagi mereka,” kata dia.