Jakarta – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) bekerja sama dengan Kementerian BUMN serta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), menyelenggarakan program pelatihan kewirausahaan yang diperuntukkan bagi ex-Napiter.
SGM Community Development Center (CDC) Telkom, Hery Susanto, Senin (6/3/2023) menyampaikan, selama 3 tahun terakhir, kegiatan pelatihan kewirausahaan bagi ex-Napiter ini telah dilaksanakan di tiga Kabupaten yakni Lamongan, Malang, dan Sidoarjo.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan membentuk kemandirian ekonomi bagi para ex-Napiter sekaligus penanggulangan terorisme dan radikalisme di Indonesia.
Terdapat 30 peserta pelatihan pada masing-masing Kabupaten yang dilaksanakan secara efektif dengan metode pelatihan yang interaktif.
Program ini memberikan pelatihan kewirausahaan yang terkait dengan pemasaran, pengelolaan bisnis, perancangan kemasan untuk ekspor dengan bekerja sama dengan instansi di bidang ekspor-impor, hingga pelatihan sablon dan memasak.
Pemberdayaan generasi muda dari seluruh lapisan masyarakat merupakan salah satu upaya meningkatkan kemandirian ekonomi individu. Hal ini tak terkecuali bagi para mantan narapidana terorisme (ex-Napiter).
Melalui program pelatihan kewirausahaan, Telkom memberikan dukungan kepada peserta ex-Napiter yang terdiri dari bantuan permodalan alat kerja dan bantuan brasiswa pendidikan kepada anak ex-Napiter peserta pelatihan yang mengalami kesulitan perekonomian.
Kedua bantuan tersebut telah tersalurkan dengan baik ke peserta pelatihan di 3 wilayah dengan total nilai lebih dari Rp800 juta.
Tidak hanya itu, setelah mengikuti pelatihan kewirausahaan dan memiliki alat kerja yang memadai, para ex-Napiter sebagai pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) baru dapat bergabung sebagai UMK Binaan Telkom dan mendapatkan pembinaan serta pendampingan secara berkala.
Ditambahkannya, bahwa bidang usaha yang digeluti oleh para peserta program pelatihan kewirausahaan Telkom tidak terbatas pada bidang yang ada dalam pelatihan.
Para peserta setelahnya dapat eksplor lebih luas mengenai minat dan keahlian masing-masing untuk dapat menentukan bidang yang tepat yang mana Telkom juga akan memberikan dukungan alat kerja yang dibutuhkan.
“Harapannya melalui pelatihan ini, para penerima bantuan dan pelatihan mampu memanfaatkan ilmu yang telah diterima dan dapat mengimplementasikannya pada kegiatan usaha yang dilakukan,” ujar Hery.