Solo – Jelang Pilkada serentak 2018 dan Pilpres 2019 masyarakat Indonesia diminta untuk tidak terpancing dengan berbagai propaganda politik, apalagi yang bertujuan ingin memecah belah. Masyarakat juga diharapkan terus menegakkan nilai Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila dalam menghayati Indonesia sebagai negara yang beragam.
Harapan itu diungkapkan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan. Ketua Umum PAN ini mengaku prihatin dengan banyaknya konten yang isinya saling menista dan melapor antar sesama anak bangsa. Bahkan banyak konten yang bertujuan untuk memecah belah dan memisahkan satu dengan yang lain karena pilihan politik berbeda.
“Kalau bukan pendukungnya, maka dianggap lawannya. Kalau beda pilihan dalam Pilkada dianggap anti Pancasila. Ini salah paham sekaligus paham yang salah,” ujar Zulkifli Hasan dalam Orasi Kebangsaan memperingati Hari Jadi ke 53 Universitas Muhammadiyah Surakarta, di Auditorium Moch. Djazman Al Kindi Surakarta, akhir pekan kemarin.
Ia mengajak seluruh pihak untuk menahan diri dari pemecah belah persaudaraan. “Mari hentikan kegaduhan dan mulailah menjahit kembali Merah Putih kita. Apapun latar belakang suku, agama dan latar belakang, kita semua adalah bersaudara,” kata Zulkifli dikutip tribunnews.com.
Ia menegaskan bahwa agenda kebangsaan kita bukanlah sekadar mengejar ketertinggalan di berbagai bidang, juga bukan sekadar pekerjaan rumah mengenai ekonomi rakyat. Di samping kedua agenda itu, agenda kebangsaan yang sungguh serius dan tidak bisa ditunda-tunda untuk kita tunaikan adalah agenda untuk menjahit kembali Merah Putih.
“Saya beserta jajaran MPR menegaskan tekad kami untuk menjadi penjahit kembali Merah Putih. Merajut kebhinnekaan, memperkuat persatuan. Kami percaya bahwa inilah tugas sejarah yang amat besar yang menjadi tantangan kita sekarang ini,” tutupnya.