Jakarta – Kelompok Terorisme tampaknya harus berpikir ulang jika ingin melancarkan teror di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat saat gelaran Asian Games 2018 nanti. Sebab, pengelola SUGBK sudah memasang Closed Circuit Television (CCTV) yang telah dilengkapi teknologi pengenalan wajah atau face recognition.
“Fitur tersebut terkoneksi langsung ke Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) untuk menangkal kegiatan atau pontensi aksi teror terjadi. Face Recognition ini salah satu fitur baru di SUGBK. Jadi, kalau ada suspect terrorism (tersangka teroris), langsung terdeteksi dan terkoneksi ke BNPT,” kata Direktur Utama SUGBK Winarto kepada wartawan di Jakarta, Selasa (8/8/2017) malam.
Dikatakan, kamera CCTV produk Avigilon, Canada itu memiliki kelas 7-K, yang diklaim tertinggi di kelasnya. Selain mampu mengenali wajah tersangka teroris, CCTV itu juga sanggup membaca wajah yang tersimpan di data base pemerintah. Sekaligus mampu menganalisa pengunjung biasa atau VVIP sekelas presiden atau tamu kenegaraan.
“Wajah pengunjung direkam semua. Misalnya, ada orang mencurigakan menyelinap di antara rombongan Presiden, akan langsung terindikasi. Jadi, langsung bisa dikategorikan, harus disambut atau diamankan,” jelas Winarto.
Sementara itu, mengenai pengerjaan renovasi SUGBK dikatakan, pihaknya tengah mengebut pengerjaan tersebut agar bisa rampung pada Oktober 2017 mendatang. Saat ini, pengerjaan telah selesai 82 persen. Rencananya, awal Januari 2018 SUGBK sudah dapat diujicobakan. Selain dipersiapkan untuk pembukaan Asian Games, SUGBK juga akan menjadi salah satu venue cabang olahraga di ajang antar negara Asia itu.
Jakarta dan Palembang akan menjadi tuan rumah bersama Asian Games 2018 yang digelar 18 Agustus hingga 2 September 2018. Asian Games seri ke XVIII itu akan mempertandingkan 36 cabang olahraga.