Batang – Jajaran kepolisian wilayah Jawa Tengah terus melakukan upaya menangkal penyebaran paham radikalisme yang nyata akan mengancam keutuhan bangsa.
Hal ini ditunjukkan oleh Tim Quick Wins Polda Jateng yang bekerjasama dengan Ponpes Darul Ulum Batang sebagai langkah sinergi menekan penyebaran paham radikalisme khususnya di wilayah Jawa Tengah.
Pimpinan Ponpes, KH Zainul Iroqi yang juga Ketua MUI Kabupaten Batang menegaskan paham radikalisme tidak akan dapat berkembang di wilayah Batang terutama di ponpes yang ia pimpin, karena paham tersebut bertentangan dengan ajaran Islam Nusantara.
“Insya Allah kelompok radikal tidak akan masuk ke ponpes kami karena kami adalah NU Nusantara, kami akan selalu membantu pemerintah Indonesia,” ujar Zainul, sebagaimana dikutip Tribunnews, Rabu (24/6).
Zainul menjelaskan, ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya paham radikalisme. Yakni, pemahaman agama yang kurang dan hanya mengambil ayat ayat Al-Quran yang sesuai dengan tujuannya terutama permasalahan jihad peperangan.
“Kemudian, adanya faktor transnasional tokoh agama yang berhubungan dengan luar negeri dan ajarannya nya dibawa kesini. Dan, ada kelompok keturunan garis keras yang dulu bersembunyi di timur tengah kembali ke Indonesia, dan setelah itu mereka jadi dosen dan guru guru di tempat pendidikan di Indonesia,” jelasnya.
Ia menilai, saat ini media sosial menjadi tempat pergerakan kelompok radikal tersebut dalam menyebarkan pengaruhnya melalui postingan – postingan jihad.
“Ini yang sangat berbahaya, dan yang saya sesalkan negara sedikit lengah, dan ini memberikan celah untuk mereka memberi pengaruh kepada masyarakat” jelasnya.
Kasubid Penmas Polda Jateng AKBP Priyono Teguh Widyatmoko berharap agar para santri dapat bersatu padu dalam membatu pemerintah terutama dalam menangkal penyebaran paham radikal.
“Saya berharap para santriwan dan santriwati membantu pemerintah Indonesia dengan bersatu padu dengan belajar dengan baik sesuai dengan ajaran agama sesuai dengan Al-Quran dan Al Hadis yang diajarkan oleh para Kyai dan Ustad yang ada di Ponpes Darul Ulum guna menekan bahaya paham radikalisme di Indonesia,” tandasnya.