Tangerang Selatan – Pada dasarnya agama merupakan sesuatu yang menyenangkan dan membawa kemaslahatan bagi umat manusia. Oleh karena itulah, belajar agama juga harus secara menyenangkan agar tidak terpapar paham radikal.
Demikian diungkapkan oleh Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, usai membuka kegiatan Internasional Islamic Education Expo (IIEE) di Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (21/11/2017) malam.
“(Cara tangkal radikalisme) khusus sekolah dasar yang masih basic, kami mengajak belajar agama itu sesuatu yang menyenangkan. Tuhan dekat dengan kita. Agama sesutau yang tidak hanya menyenagkan tapi kita butuhkan,” ujarnya.
Dikutip dari republika.co.id Lukman mengatakan, kewajiban seorang pendidik dalam Pendidikan Islam adalah bagaimana mengajarkan Islam yang ramah dan Islam yang tidak memberikan kesan sebagai ancaman. Anak didik ke depannya tidak mempunyai paham radikal ataupun paham ekstrem.
“Kewajiban pendidik jangan memberikan kesan Islam penuh dengan ancaman dan siksaan, ditakuti, ini harus ada perubahan. Islam sesuatu yang tidak hanya menyenangkan tapi juga kebutuhan manusia,” ucapnya.
Lukman menambahkan, dalam setiap diri manusia sebenarnya memiliki ruh Tuhan, sehingga para pendidik seharusnya bisa memaksimalkan hal itu untuk melahirkan generasi yang mempunyai akhlakul karimah.
“Setiap diri manusia ada ruh Tuhan. Jadi sebenarnya manusia memiliki jiwa ilahi. Itulah kebenaran yang harus dimaksimalkan, ada kebutuhan bertindak baik agama, hakikat, prilaku, dan akhlak,” katanya.