Malang- banyak orang terpapar paham radikal karena ayat yang didapatkan hanya sepotong- potong sehingga tidak mendapatkan makna yang sebenarnya secara utuh. Kondisi itulah yang menyebabkan salah satu deportan bernama Suci sempat berangkat ke Suriah dan saat ini merasa menyesal pernah menjadi anggota kelompok teroris Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Suci menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan Metro on Campus kerjasama Metrotv dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Kamis (7/12/2017). Dalam kesempatan itu ia memaparkan testimoninya kenapa terjerat dalam jaringan kelompok radikal dan mengajak generasi muda untuk mewaspadainya.
Dalam rangka memberikan edukasi dan pemahaman bahaya radikalisme dan terorisme tersebut kegiatan ini memilih tajuk “Generasi Pecinta Damai”. Kegiatan ini ingin mengajak generasi muda untuk menjadi penggerak perdamaian agar terhindar dari paham kekerasan dan terorisme.
Hadir juga sebagai narasumber, Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi, Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir. Menurutnya, generasi muda merupakan target potensial kelompok teror, tetapi generasi muda juga potensial untuk menjadi benteng bagi sesamanya.
Inilah dasar BNPT membentuk salah satu komunitas Duta Damai yang terdiri dari para generasi muda. Duta damai menjadi generasi yang bisa menyampaikan pesan-pesan perdamaian untuk tidak terpapar paham radikal terorisme.
“kita juga membutuhkan anak muda agar kita tahu bagaimana cara menangkal paparan paham tersebut. Kita paham, anak muda akan lebuh mudah paham dan mengerti ketika kita menyampaikan dengan cara anak muda juga.” Ujarnya
Menurut Rahman, infiltrasi kelompok radikal di kampus patut diwaspadai. Kegiatan di kampus yang dilakukan secara eksklusif atau tertutup dan dilaksanakan pada waktu yang tidak normal itu perlu diwaspadai. Kelompok ini, menurutnya, memberikan doktrin radikal dengan mencari waktu di luar jam kampus.
Vidi Aldiano yang turut hadir sebagai bintang tamu sekaligus narasumber juga mendorong generasi muda untuk selalu waspada terutama di dunia maya. Ia mengajak generasi zaman now untuk lebih selektif dan teliti terhadap berbagai konten di dunia maya.
“kita saat berada di dunia internet yang bisa mendapatkan informasi dan data apapun. Sebenernya kids jaman now bisa menyaring mana informasi yang sebenernya-bener atau tidak dengan cara mencari tahu kebenaran berita di media – media yang jelas.
Indonesia, menurutnya, merupakan negara yang beragam suku agama. Bangsa ini akan dapat meraih kesuksesan apabila dapat menjalin dan menjaga persatuan. “Indonesia adalah negara yang berkesatuan dan memiliki nilai budi pekerti yang tinggi.”pungkas Vidi.