Jakarta – Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang terbukti mampu menangkal paham radikal. Sehingga, pelestarian nilai-nilai Pancasila merupakan langkah yang sangat penting dilakukan.
Ketua Komisi I DPRD Jabar, Bedi Budiman menerangkan, sejak awal reformasi, Pancasila seolah ditinggalkan saat orde baru (Orba). Hal tersebut karena tidak sedikit yang menjadikan Pancasila sebagai alat penekanan politik.
“Sehingga saat awal reformasi seperti ditinggalkan. Tanpa sadar, akhirnya kita memanen politik identitas,” kata Bedi usai kegiatan hearing dialog dalam rangka Harlah Pancasila di DPRD Jabar, Rabu (14/6).
Berkaca dari hal tersebut, Bedi yang juga politikus PDIP mendorong semua pihak kembali mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai falsafah bangsa Indonesia.
“Seringkali yang terjadi di masyarakat itu (dibenturkan) Pancasila atau Al-quran, sehingga ini menjadi awal paham radikalisme,” tuturnya.
Melalui hearing dialog, Bedi mengatakan, pihaknya ingin agar nilai-nilai Pancasila yang merupakan falsafah bangsa Indonesia bisa terus diamalkan masyarakat.
“Pada tahun lalu itu orisinil acara dari inovasinya sekuens Provinsi Jawa Barat, itu pun hasil dialog para komisi satu dengan berbagai pihak,” ujarnya.
Dikatakan Bedi, pengenalan nilai-nilai Pancasila supaya diimplementasikan dalam kehidupan tidak hanya harus dilakukan pihak tertentu, tapi secara bersama-sama.
“Kalau misalnya mengandalkan ketua MPR RI asal Jawa Barat kan hanya beberapa. Penduduk Jawa Barat hampir 50 juta,” kata dia.
“Kalau dibantu dewan yang 120 orang ini kan membantu untuk mensosialisasikan, apalagi kalau menular ke DPRD daerah, kabupaten,” imbuhnya