Jakarta — Sejumlah Alumni dan Guru Besar Universitas Indonesia mendirikan Aliansi untuk Indonesia Toleran. Ikatan ini dibentuk atas usulan sejumlah alumni UI dan sejumlah Guru Besar Universitas tersebut demi mencegah radikalisme di kampus.
Deklerasi Aliansi UI Toleran ini bertujuan untuk menjaga kebhinnekaan dan toleransi di lingkungan kampus maupun lembaga pendidikan
Ketua Presidium Aliansi Untuk Indonesia Toleran, Donny Gahral Adian, mengatakan pembentukan aliansi ini demi menjaga kemajemukan yang ada di lingkungan Universitas dan lingkungan pendidikan.
“Semangat toleransi akhir-akhir ini tergerus oleh berbagai sebab. Maka kami dorong pendirian aliansi ini demi menjaga kemajemukan,” kata Donny di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta, demikian seperti dilansir Cnnindonesia.com, Kamis (30/8).
Menurut dia, potensi gerakan radikal dan intoleran jika dibiarkan dan membesar maka dapat mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Donny menilai salah satu bentuk aksi radikal dan intoleransi adalah aksi terorisme seperti yang terjadi di Surabaya maupun serangan yang dilakukan narapidana terorisme di Markas Komando Brimob Kelepa Dua Depok, pada Mei 2018. “Insiden ini menjadi salah satu alasan bagi kami untuk membentuk Aliansi UI Toleran,” katanya.
Rektor Universitas Indonesia, Muhammad Anis, juga mendukung gerakan Aliansi UI Toleran dengan menerbitkan tujuh butir pernyataan yang prinsipnya menolak aksi teror. Dari tujuh butir pernyataan tersebut, salah satunya menyatakan akan menindak tegas setiap anggota UI yang melakukan tindakan provokasi dan mengarah pada radikalisme.
“Ke depan Aliansi ini juga akan bekerjasama dengan ikatan alumni di Universitas lain demi menentang sikap radikalisme,” kata Doddy.