Baghdad – Pemerintah Irak mulai membangun tembok perbatasan dengan Suriah. Tembok sepanjang 20 km dengan tinggi enam meter itu dibangun di sekitar Kota al-Qaim, Provinsi Anbar, yang berhasil dibebaskan pasukan Irak pada November 2017 lalu dari pendudukan kelompok Islamic State (ISIS).
Tujuan pembangunan tembok perbatasan ini untuk menyulitkan milisi ISIS dari Suriah menyelusup masuk ke wilayah Irak. Suriah dan Irak berbagi perbatasan sepanjang 600 km.
“Pembangunan mulai dilakukan sejak 10 hari lalu. Kami juga membuat pagar keamanan berduri dengan pengawasan dari menara pengawas di sepanjang perbatasan dengan Suriah,” kata juru bicara pasukan perbatasan Irak, Anwar Hamid Nayef, seperti dilansir Al Jazeera, Senin (2/7).
Dijelaskan Nayef, para ahli dari Kementerian Pertahanan Irak dan koalisi anti-ISIS yang dipimpin oleh Amerika Serikat akan datang untuk mengevaluasi efektivitas pagar perbatasan tersebut.
“Jika mereka menyetujui instalasi, kami akan melanjutkan sepanjang perbatasan dengan Suriah,” katanya.
Secara terpisah, komandan pasukan perbatasan Irak, Mayor Jenderal Hamid Abdullah Ibrahim, mengatakan bahwa pasukannya sekarang sedang mempersiapkan untuk memasang kamera termal untuk mencegah orang-orang bersenjata mencoba menyeberang dari Suriah.
“Baik penyusup maupun penyelundup atau teroris tidak akan menembus perbatasan kita di masa depan,” tegasnya.