Jakarta – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menanggapi aksi pengeboman di Gereja Katedral, Makassar beberapa waktu lalu. Menurut Yaqut, aksi bom bunuh diri itu disebabkan karena adanya kesalahan pemahaman cara beragama. Akibatnya muncul perilaku ekstrem semacam itu.
“Kita ingin menjadikan Indonesia sebagai barometer keagamaan dunia,” ujar menag Yaqut dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/4).
Menurut dia, Indonesia harusnya menjadi rujukan kehidupan beragama Islam di dunia. Karena itu, moderasi beragama harus menjadi jalan yang ditempuh.
Selama ini, menurut Menag, Indonesia juga dikenal sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
“Indonesia ini penduduk muslimnya terbesar di dunia. Jadi logis jika parameter Islam di dunia diarahkan ke Indonesia. Islam yang sangat toleran dan menghargai perbedaan. Kita ingin Indonesia sebagai parameter keagamaan dunia,” ujarnya.
Rakernas itu diikuti oleh 705 pejabat di jajaran Kemenag. Baik Pejabat Eselon I di kantor Pusat hingga Kepala Kankemenag kota dan kabupaten.