Tanamkan Semangat Bela Negara Sejak Dini

Tanamkan Semangat Bela Negara Sejak Dini

Yogyakarta – Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, mengajak mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta menjaga kesatuan bangsa. Dia juga mengajak mahasiswa tenaga kependidikan, dan dosen untuk melakukan bela negara memerangi terorisme dan radikalisme.

“Jauhi korupsi dan radikalisme demi kemajuan bangsa dan negara yang sangat-sangat kita cintai bersama ini,” ucap Ryamizard.

Hal itu disampaikan Ryamizard saat dia mengisi kuliah umum dalam program ‘pelatihan bela negara kepada 1200 dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan’ di Auditorium UPN Veteran Yogyakarta, seperti dikutip detik.com, Selasa (30/10/2018).

Ryamizard mengatakan Indonesia sebagai negara besar yang penuh keanekaragaman harus tumbuh besar, tidak hanya jumlahnya tetapi juga jiwanya. Salah satu yang ia soroti adalah jiwa bela negara yang perlu tumbuh pada masing-masing individu terutama untuk menghadapi ancaman yang kompleks dan multidimensional.

Salah satu contoh ancaman nyata yaitu terorisme dan radikalisme. Untuk mengatasi hal ini, Kementerian Pertahanan mengaku sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menanamkan semangat Indonesia itu hebat, baik di sekolah dasar, menengah, maupun perguruan tinggi.

“Misalnya dilakukan dengan mengajak menyanyikan lagu Dari Sabang Sampai Merauke untuk memberikan semangat.” Ujarmya.

Dalam paparannya, Ryamizard berpesan agar mahasiswa menjaga integritas dan karakternya. Kemudian dia berharap para mahasiswa juga dibekali wawasan kebangsaan yang utuh, sehingga tidak mudah terpecah belah.

“Pembukaan UUD 1945 harus dijaga, dan tidak boleh diubah sedikitpun. Karena pembukaan UUD 1945 mengandung amanat dan nilai-nilai mulia khas bangsa Indonesia,” tuturnya.

Ryamizard menjelaskan, Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai macam suku yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Menurutnya, keberagaman ini merupakan salah satu pondasi bangsa ini.

“Bhinneka Tunggal Ika bangsanya, UUD 1945 landasan hukumnya, demokrasi adalah sistemnya, dan pancasila adalah dasar negaranya. Ini semua sudah final dan harga mati yang tidak boleh ditawar-tawar lagi,” tutupnya.