Balikpapan – Pentingnya literasi media semakin terasa disaat semakin tidak menentunya kondisi pemberitaan dan informasi di Indonesia, media sosial salah satunya menjadi faktor yang sangat berpengaruh dalam penyebaran paham-paham radikal hingga menyebarnya hoax.
Hal itu diungkapkan Kepala Seksi Partisipasi Masyarakat Sub Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Letkol (Laut) Setyo Pranowo, S.H, M.M dalam acara Talkshow yang diadakan oleh Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Timur bekerja sama dengan Radio Istiqamah Dakwah Center (IDC), Balikpapan (27/03/2019).
“ Kita BNPT sudah kerjasama dengan Kominfo, untuk menyetop berita-berita bohong, namun kenyataan masih terus ada, karena dengan media sosial inilah mereka bisa langsung berhubungan dengan kelompok aliran keras itu, jangan sampai ini terjadi di Kalimantan Timur” ungkapnya.
Setyo pun membandingkan bagaimana pola penyebaran paham radikal sekarang yang lebih luwes dengan yang dahulu karena terbatas hanya pada tatap muka dan cenderung lebih kaku.
“Kalo dulu teroris ada media tatap muka atau kajian, kalau sekarang lewat sosial media itu, ada sesuatu yang baru, teroris tidak hanya diluar tapi juga dirumah, bisa dilihat dari banyaknya wanita yang terpengaruh, jadi harus benar-benar ada kemampuan menahannya,salah satunya dengan literasi media, saring dulu apa yang dibaca ” ungkapnya.
Talk Show ini sendiri merupakan bagian dari sosialiasi dan rangkaian Kegiatan Rembuk Aparatur Kelurahan dan Desa tentang Literasi Informasi yang akan diadakan oleh FKPT Kalimantan Timur keesokan harinya, dimana nantinya akan dihadiri oleh Babinkamtibmas dan Babinsa dan Aparatur Daerah setempat.
Dalam Talkshow ini hadir pula Ketua FKPT Kalimantan Timur Dr. H. Hasyim Mi’radje, M.Si, Sekretaris FKPT Kaltim H. Ahmad Jubaidi S.Sos, M.Si, Kabid Pemberdayaan Media Massa dan Humas FKPT Kaltim Endro S. Efendi dan Praktisi Jurnalis Hasudungan Sirait.