Talkshow Balad Sajagad Untuk Perkuat Moderasi Beragama di Ciamis

Ciamis –  Tahun 2023 dicanangkan oleh Menteri Agama sebagai Tahun
Kerukunan Umat Beragama, oleh sebab itu gerakan moderasi beragama
perlu terus disosialisasikan dan diupayakan oleh semua pihak hingga
tingkat akar rumput.

Dalam rangka itu, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Darussalam Ciamis
menyelenggarakan kegiatan “Talkshow Balad Sajagad”, yang digagas para
siswa program keagamaan dan diikuti oleh para siswa dari kelas X
hingga kelas XII, di Gedung Pusat Pembelajaran Terpadu (PPT) MAN 1
Darussalam Ciamis, Senin (25/9/2023).

Hadir untuk membuka kegiatan itu Pimpinan Ponpes Darussalam Ciamis,
Dr. H. Fadlil Yani Ainusyamsi M.Ag. atau yang akrab dipanggil Kang
Icep dan Kepala MAN 1 Darussalam Ciamis, Idan Nurdiana, S.Pd, M.Pd
serta umat Gereja Katolik Santo Yohanes Ciamis yang tampil
berkolaborasi dengan komunitas gamelan muslim Ki Pamanah Rasa.

Ketua panitia Dzaky Diyani Alfawaz, mengatakan kegiatan tersebut
sebagai upaya untuk membumikan nilai-nilai moderasi beragama dalam
diri para peserta didik serta membentuk profil pelajar yang Rahmatan
lil Alamin.

“Nuansa moderasi beragama terasa kuat ketika kami menghadirkan
narasumber dari kalangan non-Islam. Dua orang Pastur Gereja Katolik,
yaitu Romo Mikael dan Romo Gatot hadir sebagai narasumber bersama
dengan Dr. Sumadi, M.Ag dan Kang Deni WJ dari Sakola Motékar,”
ungkapnya.

Tidak hanya itu, talkshow juga dimeriahkan dengan penampilan
kolaborasi lintas iman antara kelompok “Angklung Silih Asih” dari
Gereja Katolik dan “Gamelan Ki Pamanah Rasa” yang notabene anggotanya
beragama Islam.

“Lewat tampilan seni budaya kolaboratif ini, kami mau menunjukkan
nilai-nilai moderasi beragama yang membumi, nyata, dan berbuah. Bukan
hanya teori dan narasi, namun hasil nyata dari persaudaraan dalam
keberagaman,” jelas Romo Mikael.

Ditambahkan Romo Gatot, kegiatan ini sangat bagus dimana sesama umat
yang beragama saling men-toleransi satu sama lain. “Sebenarnya ini
adalah salah satu bentuk atau pengaplikasian dari moderasi agama yang
nanti kedepannya semua pihak yang berbeda, atau perbedaan bisa
berkontribusi dan menghasilkan kerukunan antar agama,” tambahnya.