Baghdad – Sedikitnya 13 orang tewas dan puluhan orang lainnya mengalami luka-luka akibat adanya serangan dan ledakan yang dilakukan Taliban di kantor pusat polisi Afghanistan bagian utara pada Minggu, 5 Mei 2019.
Dikutip dari BBC, pelaku bom bunuh diri mengendarai Humvee yang dipenuhi dengan bahan peledak dan memulai serangan di Kota Pul-e-Khumri. Setelah ledakan, baku tembak terjadi antara petugas polisi dan para pelaku yang diduga sebagai bagian gerombolan si pelaku bom bunuh diri.
Serangan ini dilakukan hanya sehari setelah Taliban menolak adanya gencatan senjata yang diajukan pemerintah Afghanistan yang diketahui disokong oleh Amerika Serikat.
Baca juga : Eks Presiden Sudan Diperiksa Terkait Kasus Pencucian Uang-Pendanaan Terorisme
Sementara itu, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Nasrat Rahimi mengatakan, delapan pelaku teror sudah ditembak mati. Selain itu, ada setidaknya 50 korban luka-luka yang 20 orang di antaranya adalah warga sipil. Di antara korban tewas, terdapat anak-anak.
Taliban yang selama ini ingin menerapkan hukum Islam yang konvensional di negara itu sudah mengakui menjadi dalang di balik penyerangan itu. Taliban sudah melakukan serangkaian serangan di Afghanistan sejak faksi itu dijungkalkan dari kekuasaan pada 2001.
Taliban melakukan penyerangan ke kantor-kantor keamanan untuk mengacaukan polisi dan pasukan meskipun mereka mengadakan pembicaraan langsung dengan pejabat Amerika Serikat untuk mengakhiri perang di Afghanistan.