Doha- Kelompok Taliban melarang kelompok teroris seperti ISIS dan Al Qaeda bercokol di Afghanistan. Larangan itu dikeluarkan setelah utusan Taliban bertemu dengan pejabat Amerika Serikat (AS) di Doha, Qatar. Ini adalah konsesi signifikan terhadap kekhawatiran Washington bahwa negara itu akan kembali menjadi surga teroris.
Pembicaraan antara AS-Taliban telah mencapai hari keempat, meningkatkan harapan bahwa sesi yang panjang akan membawa lebih banyak kemajuan.
Sumber-sumber Taliban mengatakan Mullah Abdul Ghani Baradar, mantan orang nomor dua kelompok gerilyawan yang baru-baru ini dibebaskan dari tahanan di Pakistan, bertanggung jawab langsung atas perundingan di Doha, Qatar.
Zalmay Khalilzad, utusan perdamaian Donald Trump, diketahui telah mendorong perjanjian awal untuk membuka jalan dan membawa pemerintah Afghanistan ke dalam pembicaraan.
Para perunding AS telah mencari jaminan bahwa perjanjian damai apa pun, kelompok militan seperti al Qaeda dan ISIS tidak akan diizinkan. Apalagi bila mereka merencanakan serangan terhadap Barat.
Taliban kini telah menyetujui jaminan tersebut seperti dilaporkan Wall Street Journal. Namun ada kekhawatiran beberapa pejabat militan bahwa para militan akan melihat langkah itu sebagai kekuatan gabungan dengan Washington melawan Al Qaeda.
Pertemuan dua hari itu didominasi oleh tuntutan Taliban untuk penarikan pasukan Amerika dan seruan gencatan senjata. Para militan secara terbuka menyerukan penarikan penuh, tetapi dipahami secara terbuka untuk penarikan bertahap. Namun Amerika menginginkan pangkalan jangka panjang di negara itu.
“Ketika pembicaraan memakan waktu lama, itu berarti diskusi itu dalam tahap sensitif dan penting, dan para pesertanya mendekati hasil positif,” kata Sayed Ehsan Taheri dari Dewan Perdamaian Tinggi Afghanistan kepada Reuters yang disitir Telegraph, Jumat (25/1/2019).
Rahimullah Yusufzai, seorang ahli tentang Taliban, mengatakan bahwa kelanjutan pembicaraan minggu ini merupakan kemajuan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Saya belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya. Ini adalah upaya serius pertama. Dan ini telah berlanjut sejak Juli mereka telah sepakat untuk tidak setuju dan terus bertemu. Itulah sebabnya itu belum pernah terjadi sebelumnya,” tukasnya.