Kabul – Taliban bersumpah tak akan menjadikan Afghanistan sebagai sarang teroris. Mereka juga tidak akan menjadi tempat persembunyian Al-Qaeda, dalang tragedi 11 September 2001.
Taliban pun tak akan menerima kelompok teroris kelas kakap, ISIS. ISIS dan Taliban sebenarnya merupakan musuh bebuyutan.
Kedua kelompok itu kerap baku tembak setelah ISIS berambisi menamkan pengaruhnya dan merebut Provinsi Nangarhar dari Taliban.
Permusuhan Taliban dengan ISIS semakin dalam ketika Amerika Serikat dan Taliban membuat kesepakatan yang intinya menyatakan ISIS adalah musuh bersama.
Dengan demikian jelas sudah jika Taliban tak akan memberi tempat bagi kelompok-kelompok radikal yang berafiliasi kepada ISIS dan kelompok teroris lainnya yang berbaiat ke ISIS.
“Afghanistan tidak akan menjadi tanah yang dipergunakan oleh kelompok yang mengincar negara lain. Kami bisa menjaminnya kepada dunia,” kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid dikutip Sky News, Rabu (18/8).
Kelompok Taliban juga berjanji akan menghormati hak perempuan dan tak ada diskriminasi terhadap perempuan di sana.
Mujahid mengeklaim, yang mereka inginkan adalah memulihkan keamanan dan perdamaian.
Karena itu, setiap orang yang pernah bekerja bagi AS dan sekutunya tidak akan dilukai atau pun diinterogasi.
“Mereka adalah aset. Kami tidak ingin mereka pergi. Mereka akan aman di sini. Takkan ada yang dikejar atau dilukaI,” janjinya.
Mujahid menjabarkannya dalam konferensi pers perdana sejak mereka menguasai Afghanistan akhir pekan lalu.
Mujahid membuka jumpa persnya dengan menyatakan, mereka sangat bangga karena berhasil mengusir kekuatan asing setelah 20 tahun.
Taliban mengaku tidak ingin konflik di Afghanistan berlarut-larut. Pemimpin Taliban juga sudah memaafkan orang yang sudah melawan mereka.
“Semua orang yang berlawanan dengan kami telah diampuni. Dari A sampai Z. Permusuhan sudah berakhir,” kata dia.