Jakarta – Badan Intelijen Negara (BIN) tengah melakukan deteksi dini terhadap kelompok-kelompok teroris di Indonesia yang memiliki kedekatan ideologi dan jaringan dengan Taliban. Hal ini dilakukan menyikapi dinamika yang terjadi setelah Taliban berhasil merebut Afghanistan dari pemerintahan Presiden Ashraf Ghani.
“BIN bersama jajaran intelijen melakukan langkah antisipatif dengan memperkuat deteksi dini dan cegah dini terutama kepada kelompok teroris yang memiliki kedekatan ideologis dan jaringan dengan Taliban,” kata Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanto dalam keterangan resminya, Kamis (19/8/2021).
Wawan mengatakan selama ini pergerakan kelompok teroris di Indonesia banyak dipengaruhi oleh perkembangan situasi di tingkat global dan regional. Ia mencontohkan saat kelompok ISIS mendeklarasikan untuk mewujudkan Negara Islam di Irak dan Suriah pada 2014.
“Saat itu beberapa WNI tertarik untuk menjadi bagian dari ISIS,” kata Wawan.
Selain itu, Wawan turut menyoroti bahwa Taliban sudah berjanji tidak akan mengusik misi diplomatik asing di Afghanistan. Meski demikian, pemerintah Indonesia masih terus memonitor situasi keamanan di Afghanistan dari hari ke hari.
Ia memastikan bahwa sejauh ini kondisi WNI dan staf KBRI di Afghanistan dalam kondisi aman dan selamat.
“Keselamatan WNI dan staf KBRI di Afghanistan, menjadi prioritas utama pemerintah Indonesia,” kata dia.
Kelompok Taliban diketahui berhasil menduduki Ibu Kota Afganistan Kabul dan Istana kepresidenan pada Minggu (16/8/2021) lalu. Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani turut dilaporkan kabur keluar negeri demi menghindari pertumpahan darah imbas peristiwa tersebut.