Doha – Afghanistan terus mengupayakan perdamaian dengan Taliban di Doha, Qatar, lewat diskusi yang berlangsung akhir pekan lalu dan dihadiri perwakilan Amerika Serikat sebagai pihak negosiator.
Pihak Afghanistan menawarkan gencatan senjata sebagai salah satu jalan menuju proses perdamaian yang hingga saat ini belum disepakati Taliban. Sebelumnya Taliban mensyaratkan pembebasan pasukan mereka sebagai imbalan untuk gencatan senjata.
Dilaporkan AFP, perwakilan pemerintah Afghanistan, Abdullah Abdullah, menyatakan Taliban bisa saja menyepakati gencatan senjata jika ada imbalan pembebasan pejuang Taliban.
“Ini adalah salah satu ide atau tuntutan mereka,” kata Abdullah, kemudian menegaskan bahwa negosiasi harus dilandasi semangat mencari perdamaian.
“Kekerasan harus dikurangi secara signifikan, kemudian dilanjutkan gencatan senjata, selanjutnya gencatan senjata nasional dan permanen,” ujar Abdullah.
Juru bicara Taliban membenarkan bahwa negosiasi sudah berlangsung di taraf teknis. Negosiasi dilakukan meski peperangan masih berlangsung.
Dari 21 anggota tim negosiasi Afghanistan, empat di antaranya perempuan. Pemerintahan Afghanistan di bawah presiden Ashraf Ghani bersama blok barat sepakat mendukung hak konstitusi bagi perempuan di Afghanistan.
Sementara itu Taliban yang memegang kendali pemerintahan Afghanistan periode 1996-2001 mencabut banyak kebebasan perempuan dalam konstitusi. Meski menilai banyak rintangan, AS sebagai negosiator berharap kedua pihak bisa kooperatif.
“Kami pasti akan menghadapi banyak tantangan. Namun kedua pihak harus memanfaatkan kesempatan ini,” ujar Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.
Konflik antara Afghanistan dan Taliban telah berlangsung hampir 20 tahun, sejak AS menggulingkan Taliban. Konflik tersebut menewaskan puluhan orang setiap harinya dan menyebabkan kemiskinan dan kemerosotan ekonomi.
Sejak dipaksa turun dari kekuasaan pada 2001, Taliban melakukan perlawanan gerilya pada pemerintah Afghanistan dan tentara AS di sana. AS ambil andil dalam upaya perdamaian antara Afghanistan dan Taliban.
Sekitar 5.000 tahanan Taliban telah dibebaskan dengan imbalan pembebasan 1000 pasukan pemerintah. Namun, hingga kini konflik di medan perang masih terus berlangsung.