Kabul – Kelompok militan Taliban, Kamis (9/7/2020) membantah bahwa mereka telah menyetujui daftar alternatif mengenai tahanan untuk memecah kebuntuan soal pertukaran tahanan. Masalah ini menghambat dimulainya perundingan untuk mencapai penyelesaian politik guna mengakhiri perang puluhan tahun di Afghanistan.
“Tidak benar. Komisi tahanan telah memberitahu saya tidak ada keputusan yang diambil mengenai itu sejauh ini. Saya pikir ini juga taktik menunda-nunda. Sejauh ini, kami belum diberi daftar alternatif,” kata Suhail Shaheen, juru bicara Taliban yang berbasis di Doha dikutip dari laman VOA.
Sebelumnya, seorang sumber pemerintah Afghanistan memberitahu beberapa media, termasuk VOA, bahwa kebuntuan mengenai masalah tahanan telah berakhir dan bahwa Taliban telah menyerahkan daftar alternatif 592 tahanan yang akan dibebaskan.
Penundaan pembebasan 5.000 tahanan Taliban menghambat dimulainya apa yang disebut sebagai perundingan intra-Afghanistan, dengan Taliban di satu pihak serta pemerintah dan para pemangku kepentingan Afghanistan di pihak lainnya. Ini seharusnya akan mendorong penyelesaian politik yang mengakhiri perang puluhan tahun di negara itu.
Taliban dengan tegas menyatakan tidak akan memulai perundingan sampai seluruh tahanan yang masuk daftar mereka telah keluar dari penjara-penjara di Afghanistan.
Hari Senin, pemerintah Afghanistan mengumumkan bahwa 600 tahanan tidak dapat dibebaskan karena latar belakang kriminal mereka dan keikutsertaan mereka dalam aktivitas seperti perampokan bersenjata, pembunuhan dan penyelundupan narkoba.
Sediq Sediqi, juru bicara Presiden Ashraf Ghani, mengatakan, para tahanan tersebut ditangkap karena keterlibatan mereka dalam berbagai aktivitas kriminal dan bukan karena afiliasi mereka dengan Taliban.
Shaheen membantah hal itu dengan mengatakan pemerintah belum memberi bukti apapun mengenai klaim ini.