Taliban Bantah Ditawari Hadiah oleh Rusia untuk Bunuh Pasukan AS

Kabul – Juru bicara kelompok militan Taliban Zabihullah Mujahid membantah laporan harian the New York Times yang mengatakan intelijen Amerika Serikat menyimpulkan Rusia membayar mereka untuk membunuh tentara Amerika Serikat (AS) dan koalisi.

Dikutip dari Sputnik News, Minggu (28/6), menurut Zabihullah, isu itu diembuskan untuk menghambat proses penarikan mundur pasukan AS dari Afghanistan.

Zabihullah mengatakan seluruh senjata Taliban diperoleh dari dalam negeri atau hasil sitaan dari kelompok saingan. Dia juga menegaskan kegiatan Taliban tidak terkait dengan organ intelijen atau negara asing.

“Taliban berkomitmen untuk kesepakatan dengan AS, mengatakan bahwa implementasinya akan memastikan perdamaian dan stabilitas komprehensif di Afghanistan,” ujar Zabihullah, Minggu (28/6).

Sebelumya, seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut laporan New York Times adalah tidak benar. Menurut pejabat tersebut, laporan New York Times itu adalah satu lagi berita palsu yang bertujuan untuk mengganggu proses perdamaian Afghanistan.

“Kami telah memperhatikan berita palsu lain, dirilis ke ruang media oleh intelijen AS tentang dugaan keterlibatan intelijen militer Rusia dalam pembunuhan kontrak pasukan AS di Afghanistan,” kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Rusia.

“Kisah tumpul ini dengan jelas menggambarkan rendahnya kemampuan intelektual staff propaganda intelijen AS, yang bukannya membuat sesuatu yang lebih rumit muncul dengan omong kosong seperti itu,” ujarnya.