Bogor – Perintah pimpinan ISIS, Abu Bakar al Baghdadi kepada para pasukannya adalah berperang sampai titik darah penghabisan, namun kenyataan di lapangan berkata lain. Militant ISIS banyak yang menolak atau tidak melakukan perintah tersebut. Alih-alih berperang laiknya kesatria, para teroris ini justru banyak yang lari pontang-panting saat keadaan genting.
Adalah Jenderal Joseph Vitel, komandan pasukan AS di Timur Tengah yang menuturkan kepada CNN belum lama ini, Rabu (30/08/16) bahwa pasukan kelompok ISIS menolak berperang sampai mati dalam sebuah pertempuran untuk memperebutan Kota Manbij di Suriah. Votel mengatakan bahwa Abu Bakar al Baghdadi memerintahkan seluruh pasukannya untuk bertempur sampai mati, tapi taka da yang menggubris perintah tersebut.
Hal inilah yang menurutnya menimbulkan pertanyaan besar, terutama terkait komando dan kontrol pemimpin ISIS terhadap para militannya. Ia menyatakan bahwa ISIS memiliki jaringan kuat yang tunduk pada peimpin pusat, namun dengan ketidakpatuhan yang ditunjukkan di atas, tentu pertanyaan terkait kontrol pemimpin tak dapat dielakkan.
Lebih jauh, Votel menilai kekalahan ISIS sudah semakin dekat. Ia menyebut pasukan Irak sudah berada di jalur yang benar untuk merebut kota Mosul akhir tahun ini. Hal ini juga disebutnya mmebuat ISIS semakin terdesak. Plihan mereka tinggal dua, menyerahkan diri kepada aparat, atau bertarung, namun tidak sampai mati.