Jakarta – Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi
Pancasila (BPIP) Romo Antonius Benny Susetyo penanganan terorisme
tidaklah mudah, karena berkaitan dengan ideologi. Untuk itu,
dibutuhkan pendekatan holistik dengan pendekatan Pancasila. Baik
pendekatan secara ekonomi maupun sosial.
“Benar, problem saat ini yakni persebaran paham radikalisme melalui
era digital. Dan ini sangat sulit, karena media sulit dijangkau ruang
dan waktu,” kata Romo Benny dalam FGD bertema Mencintai NKRI Dari
Balik Jeruji yang digelar PT Indonesia Digital Pos (IDP) ini, di
kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (28/5/2024).
“Mereka sebar radikalisme pasif di dunia maya. Ini tantangan kita,
apalagi ruang digital kita masih satu arah,” imbuhnya.
Ia menambahkan, pentingnya melibatkan pengiat media sosial untuk
membangun pola pendidikan Pancasila kekinian. Pasalnya, pola
pendidikan Pancasila lama tak lagi diminati generasi milenial.
“Kalau anak-anak sekarang dijejali pendidikan P4, satu jam mereka
sudah kantuk. Kita perlu juga membuat serial film Napiter yang
menarik, bagaimana mereka mau berikrar setia NKRI,” ungkapnya.