Jakarta – Kepolisian Indonesia (polri) menangkap 9 orang anggota ISIS yang diketahu menyusup ke demo 4 November lalu untuk memancing kerusuhan. Keterangan ini diberikan langsung oleh Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol. Boy Rafli Amar dalam konferensi Pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Sabtu (26/11/16). Menurutnya, kesembilan orang ini sengaja menyusup ke demo untuk menciptakan kekacauan.
Sembilan anggota ISIS yang diamankan polisi tersebut adalah, Saulihun alias Abu Musaibah, Alwandi alias Aseng, Dimas Adi Syahputra, Ibnu Aji Maulana, Reno Suharsono, Wahyu Widada, Fuad alias Abu Ibrohim, Agus Setiawan dan Zubair.
Saat demo berlangsung, kesembilan orang tersebut diketahui berupaya merebut senjata dari petugas, namun usaha mereka gagal karena petugas yang diturunkan di lapangan saat itu tidak dibekali dengan senjata api. Terkait ISIS, kesembilan orang yang ditangkap oleh polisi dinyatakan positif memiliki hubungan dengan kelompok teroris internasional tersebut.
Dikutip dari beritakita.id, Senin (28/11/16), Saulihun adalah orang yang diketahui menjadi fasilitator bagi WNI untuk berangkat ke Suriah dan berperan aktif mendukung ISIS. Sementara Alwandi merupakan anggota ISIS yang telah mengikuti pelatihan dan berencana melakukan teror. Begitu juga dengan Reno, ia berperan membantu WNI berangkat ke Suriah dan menjemput kembali ke Indonesia.
Dimas diketahui pernah brangkat ke Suriah dan bertugas sebagai perancang pelatihan untuk mengacaukan aksi demo 4 November. Sementara Wahyu Widada berperan untuk mengamankan proses pelatihan dan membantu yang lain berangkat ke Suriah.
Ibnu Aji Maulana memiliki tugas untuk menyiapkan misi agar wilayah Indonesia dapat dibuat menjadi Daulah Islamiyah. Zubair diketahui pernah ikut dalam pelatihan dan aktif dalam kajian khilafah yang dipimpin Fauzan al Anshar. Sedangkan Agus berperan untuk membuat surat administrasi palsu, seperti KTP, kartu keluarga, dan paspor agar rekannya bisa ke Suriah. Sementara Fuad berperan untuk menyiapkan keberangkatan WNI ke Suriah.