Deir Ezzor – Pasukan pemerintah Suriah akhirya berhasil mengusir militan teroris Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) terakhir dari kota Deir Ezzor. Dalam sebuah operasi yang didukung oleh kekuatan udara Rusia, militer Suriah berhasil menguasai kota di bagian Timur negeri itu yang sudah dikepung sejak awal September 2017 lalu.
Seperti dilaporkan pemantau kemanusiaan yang dikutip dari ‘The Guardian’, Jumat (3/11/2017), kota Deir Ezzor memang belum 100 persen dikuasai militer Suriah. Paling tidak, kota itu sudah dikuasi sekitar 80 persen. Deir Ezzor adalah ibu kota provinsi yang kaya akan minyak dan berbatasan dengan Irak.
Setelah pemberontakan Suriah pecah pada 2011 dengan demonstrasi anti-pemerintah, kelompok pemberontak dan jihadis merebut bagian-bagian Deir Ezzor dan provinsi sekitarnya. Namun, pada 2014, saat ISIS mengamuk di Suriah dan Irak berhasil menguasai kota itu. Suriah berusaha merebut wilayah yang dipegang oleh pasukan pemberontak itu dan akhirnya berhasil kota itu.
Keberhasilan militer Suriah menguasai kota Deir Ezzor, mendapat apresiasi dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Dia juga memuji keberhasilan pasukan oposisi Suriah membebaskan Kota Raqqa dari kelompok militan ISIS. Trump menyebut keberhasilan itu sebagai sebuah terobosan penting yang akan segera mengakhiri riwayat ISIS.
Sebelumnya, Pasukan Demokrasi Suriah (SDF) yang didukung AS, secara resmi mengumumkan pembebasan Raqqa dari ISIS setelah pertempuran yang berlangsung selama empat bulan. Kota tersebut rencananya akan dimasukkan sebagai bagian dari wilayah federal Suriah.
Trump mengatakan, dibebaskannya Raqqa, kampanye AS melawan ISIS akan segera memasuki fase baru. Washington akan mendukung pasukan keamanan lokal, berusaha meredakan kekerasan di Suriah dan memajukan kondisi untuk bertahan lama, damai, agar teroris tidak bisa kembali mengancam keamanan kolektif wilayah itu lagi.