Latakia – Presiden Rusia Vladimir Putin akan memulangkan pasukannya dari Suriah karena sudah berhasil membebaskan Suriah dari ISIS. Dalam kunjungan ke pangkalan militer Khmeimim di Latakia, Suriah, Putin mengumumkan bahwa misi Rusia dalam melawan kelonmpok teror ISIS di Suriah sudah terselesaikan.
“Rusia akan menarik sebagian besar pasukannya dari Suriah. Rekan-rekan (pasukan Rusia), kampung halaman sudah menunggu Anda. Anda bisa pulang dengan kemenangan,” kata Vladimir Putin di hadapan detasemen udara Rusia seperti dikutip dari ‘The Guardians’ yang melansir kantor berita ‘reuters’, Selasa (12/12/2017).
Dikatakan, dalam waktu dua tahun, angkatan bersenjata Rusia dan militer Suriah mengalahkan kelompok teroris internasional yang paling terlatih. Namun, meski menarik pasukannya dalam jumlah yang signifikan, Putin memperingatkan bahwa Rusia akan melakukan ‘serangan-serangan dahsyat’ jika teroris masih juga berulah. Itulah sebabnya Rusia masih mempertahankan pangkalan udara dan fasilitas militernya di Suriah.
Pengumuman penarikan pasulkannya dari Suriah, dilakukan Putin menyusul pernyataan panglima militer Rusia yang menyebutkan bahwa Suriah sudah bebas dari kelompok teror ISIS. Sebelumnya, pengumuman soal penarikan pasukan sudah pernah dilakukan Pemerintah Rusia, yaitu pada Maret 2016 dan Januari 2017.
Pernyataan Vladimir Putin yang akan menarik pasukan Rusia dari Suriah, ditanggapi dengan sikap skeptis oleh Amerika Seerikat (AS). Pentagon menganggap bahwa Rusia tidak sungguh-sungguh akan menarik pasukannya dari Suriah. “Pernyataan Rusia itu sering tidak sesuai dengan tindakan sebenarnya yaitu mengurangi pasukannya,” kata juru bicara Pentagon, Eric Pahon.
Tidak hanya AS yang tidak percaya Rusia akan menarik pasukannya di Suriah, beberapa pihak di dalam negeri Rusia, juga menilai apa yang dilakukan Putin tidaklah sungguh-sungguh. Sang Presiden hanya ingin mendulang dukungan agar kembali terpilih sebagai Presiden Rusia pada 2018.