Penyebaran paham radikal di internet dipandang ahli media sosial, Nukman Luthfie, sebagai bukti bahwa kelompok radikal sudah menebar virus yang sangat mengerikan di dunia maya. Bukan itu saja, melalui internet kelompok radikal bahkan sudah bisa merekrut anggota secara online. Ia menuturkan bahwa dalam pergerakan kelompok radikal di internet, mereka memiliki key opinion leader, mereka adalah orang-orang yang dianut oleh banyak pengguna media online karena pemikiran-pemikiran yang dianggap bagus.
Para pengguna media online ini tidak perlu tahu siapa yang mereka ikuti, sehingga ketika tokoh anonimus mengajak untuk melakukan sebuah gerakan, para pengikutnya akan cenderung langsung mengikuti ajakan tersebut. Karenanya Nukman menyampaikan terimakasih kepada BNPT yang bisa mengumpulkan para pegiat dunia maya yang berasal dari banyak wilayah di Indonesia untuk melakukan dialog pencegahan paham radikal dan teror di dunia maya.
Kegiatan yang dimaksud adalah Workshop Damai di Dunia Maya yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang diselenggarakan di Joga Expo Center (JEC), Kamis (29 Oktober 2015).
Seperti disampaikan oleh ketua panitia, Kolonel Dadang Hendra Yuda, kegiatan workshop ini dimaksudkan untuk menyatukan para pegiat dunia maya untuk bersama-sama membanjiri dunia maya dengan konten-konten positif, sehingga ajakan-ajakan permusuhan dan semangat kebencian yang ditebar di dunia maya tidak menyebar di tengah-tengah masyarakat.