Makassar – Usai sukses melakukan persemian program bakti sosial Pesantren Bersinar di Surakarta, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerjasama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) hari ini, Rabu (28/09/16) kembali meresmikan program serupa untuk pesantren-pesantren di Sulawesi Selatan. Pada tahap ini, program Pesantren Bersinar menjangkau 10 pesantren, di antaranya; Ponpes Nahdlatul Ulum Jeneponto, Ponpes Shirathal Mustaqim,Pesantren Wahdaniyatillah,Ponpes An Nuriyah Bontocini, Ponpes Darul muttaqin Maros, Ponpes Penghapal Al Quran Pangkep, Ponpes Wadil Qurra Li Tahfidzil Quran Gowa, dan Ponpes Munawarratus Soleh Bonto Gowa.
Selain dihadiri oleh para pimpinan ponpes, acara ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat dan tokoh penting seperti gubernur Sulawesi Selatan H. Syahrul Yasin Limpo, imam besar masjid Istiqlal, Prof. Dr. Nasaruddin Umar MA., Pangdam VII Wirabuana, Kapolda Sulawesi Selatan, serta Forkompinda dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Selatan.
Melalui program ini, BNPT bersama BRI melanjutkan kembali pendistribusian 1000 Paket lampu LED dan 300 Paket lampu penerangan jalan, dan 10 genset yang ditujukan untuk sarana dan prasarana pesantren, yakni penerangan pondok pesantren, asrama santri, ruangan belajar santri, masjid, penginapan santri, akses jalan menuju pesantren dan di lingkungan pesantren.
Program ini memperkenalkan Sistem Lampu Cerdas (SILAMDAS) dan Listrik Mandiri Rakyat (LINMAR) yang ditujukan untuk efisiensi kualitas belajar santri dan pembiayaan, utamanya untuk pembayaran listrik tiap bulannya. Paket lampu yang dibagikan dalam program ini adalah lampu hemat energi dengan daya rendah, hanya 60 watt, namun tingkat cahayanya setara dengan lampu 600 watt. Dengan ini pesantren tentu bisa lebih berhemat.
Tidak hanya memberi paket lampu, pimpinan pesantren dan santri akan diberi pelatihan singkat terkait pengetahuan dan pemeberdayaan teknologi SILAMDAS dan LINMAR, sehingga mereka dapat mengelola dan mengembangkan program ini secara mandiri, baik untuk lingkungan pesantren maupun untuk masyarakat di sekitar pesantren.
Pada kegiatan ini SILAMDAS dan LINMAR akan diberikan secara simbolis oleh kepala BNPT kepada 10 pimpinan pondok pesantren bertempat di aula Rapat Pimpinan kantor gubernur pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dengan disaksikan pimpinan daerah, tokoh masyarakat dan para santri se-Sulawesi Selatan.
Kepala BNPT juga dijadwalkan akan langsung menyaksikan pengaplikasian sistem ini bersama dengan para undangan. SILAMDAS dan LINMAR ini merupakan aksi nyata BNPT bersama dengan BRI dalam memajukan ponpes sebagai institusi pencetak kader pendakwah yang mengabdi untuk umat dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Melalui program ini BNPT berharap akan lahir budaya intelektual santri yang mandiri, kreatif dan inovatif.