Yogyakarta–Asisten Gubernur Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial, Drs, Sulistiyo , SH mewakili Gubernur DIY dalam sambutannya pada acara Dialog Pencegahan Paham Radikal Terorisme dan ISIS yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerjasamaa dengan Muhammadiyah yang diselenggarakan di Gedung Sportarium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) 28 Juli 2016 mengatakan bahwa istilah terorisme berasal dari kata terere yang kemudian dalam bahasa Inggris menjadi terror yang artinya adalah upaya sebuah kelompok untuk menciptakan ketakutan di tengah tengah masyarakat dengan berbagai cara seperti membunuh tokoh, membom dan tindakan-tindakan lainnya yang memberikaan rasa takut kepada masyarakat. Aksi terorisme ini telah banyak mengorbankan jiwa khususnya mereka yang tak berdosa seperti kaum perempuan maupun anak-anak sebagaimana yang kita saksikan di mana-mana di belahan dunia ini termasuk di tanah air.
Aski teroris merupakan salah satu bentuk pelanggaran HAM dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Yang menyedihkan karena aksi-aksi teroris di Indonesia dilakukan oleh bangsa kita sendiri bahkan seiman kita. Ini merupakan sebuah malapetaka bagi kita karena selain menimbulkan ketakutan juga telah memberikan dampak negatif terhadap citra dan keamanan nasional kita termasuk telah mengurangi devisa negara akibat turunnya jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia akibat ketakutan mereka terhadap aksi teroris. Tegas Sulistiyo
Pemda DIY memuji upaya yang dilakukan oleh Densus 88 dan BNPT dan semua pihak terkait di Indonesia yang telah bekerja keras membongkar jaringan terorisme di Indonesia dan menyatakan dukungannya atas segala upaya pihak demi terciptanya keamanan dan ketenteraman seluruh bangsa Indonesia. Oleh karena itu, Sulistiyo menghimbau semua elemen masyarakat agar membuka mata bahwa terorisme adalah ancaman nyata bagi kita semuanya sehingga harus dihadapi secara bersama-sama demi keamanan kita semua. Masyarakat harus mendukung penuh upaya yang dilakukan pemerintah dalam melakukan penanggulangan terorisme dan mewaspadai keberadaannya di masyarakat kita
Dialog pencegahan yang diselenggarakan oleh BNPT bekerjasama dengan Muhammadiyah selain dihadiri oleh unsur unsur pemda DIY juga semua tokoh-tokoh Muhammadiyah dan ribuan siswa-siswi SMA Muhammadiyah yang ada di Jogya. Dialo ini juga dihadiri oleh mantan-mantan teroris seperti Ali Fauzi dan lain-lain turut menjadi nara sumber pada acara dialog ini.