Jakarta – Setara Institute mendukung penerapan Peraturan Presiden
(Perpres) tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan
Ekatremisme (RAN PE) fase II yang sedang disusun BNPT.
Peneliti Setara Institute Sayyidatul Insiyah mengatakan, pasca
diberlakukannya Perpres RAN PE, Indonesia berhasil meraih sejumlah
pencapaian, di antaranya, aksi teror di Indonesia mengalami penurunan
lebih dari 89% selama 2018-2023 berdasarkan data BNPT.
“Indonesia berhasil mendapat perhatian dunia melalui zero terrorist
attack sepanjang 2023,” jelas Sisi, panggilan akrabnya dalam diskusi
bertajuk “Menghimpun Gagasan Keberlanjutan Rencana Aksi Nasional
Pencegahan Ekstremisme Fase II” di Jakarta, Selasa (2/7/2024).
Selain itu dikatakan Sisi, Indonesia tercatat mengalami peningkatan
ranking dalam Global Terrorism Index (GTI), yaitu berhasil menduduki
ranking 31 dengan skor 3.993 di 2024 dan bergeser menjadi masuk dalam
kategori “low impacted” dari sebelumnya ranking 24 dengan skor 5.502
dengan kategori “most affected countries” pada 2023.
“Pencapaian keberhasilan tersebut dikontribusi oleh hadirnya Perpres
RAN PE. Untuk mempertahankan dan/atau meningkatkan keberhasilan
capaian pencegahan dan penanganan ekstremisme-radikalisme maka RAD
(Daerah) PE dibutuhkan sebagai instrumen tindak lanjut RAN PE di
daerah yang menjaga keberlanjutan rangkaian strategi aksi yang
dilakukan oleh daerah,” papar Sayyidatul Insiyah.