Jakarta – Pengamalan Pancasila penting untuk dilakukan generasi muda,
baik generasi milenial maupun generasi Z, dalam menyongsong Indonesia
Emas 2045. Karena itu generasi muda harus mempersiapkan diri sejak
tahun 2024 ini untuk menyambut 100 tahun Indonesia.
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid alias HNW mengatakan saat ini
banyak yang menganggap bahwa generasi muda itu memiliki sifat yang
pemalas, individualis, hingga tak menyukai sejarah.
“Apakah memang generasi milenial atau generasi Z seperti itu? Saya
tidak yakin generasi milenial seperti dikesankan itu,” kata HNW dalam
keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (8/9/2024).
Dia mencontohkan bahwa kemerdekaan Indonesia berawal dari persiapan
yang dilakukan para pemuda pada tahun 1924. Dari persiapan itu,
menurutnya para pemuda menghadirkan Sumpah Pemuda pada tahun 1928 yang
menjadi cikal bakal kemerdekaan Indonesia.
Menurut dia, anggapan-anggapan negatif tentang generasi muda itu
sengaja diciptakan agar program penjajahan gaya baru bisa berhasil
ketika kita dan para generasi yang disebutkan mengamini dan membebek
saja.
Anggapan tersebut, kata dia, sebenarnya bertentangan dengan Islam
karena ajaran Islam tidak mengenal pemisahan generasi Z, generasi
milenial, apalagi dengan adanya anggapan negatif sebagai generasi
malas.
“Kalau generasi milenial atau generasi Z tidak mempelajari sejarah
maka sangat mudah nanti dijajah oleh siapapun yang akan kembali
menjajah Indonesia dalam berbagai bentuk penjajahan terbarunya,”
katanya.
Selain itu, dia mengatakan siapa pun generasi milenial adalah anak
dari orang tuanya. Karena itu, menurut dia, penting bagi orangtua
untuk memahami Pancasila, dan mewujudkannya sehingga dalam kehidupan
sehari-hari di rumah bisa terjadi dialog.
“Termasuk anak-anak bisa melihat orang tuanya sebagai contoh terbaik
bagaimana Pancasila dan agama bukan dua hal yang bertentangan, tetapi
keduanya koheren dan saling mengisi serta saling menguatkan,” katanya.