Solahudin: Indonesia Kini di Era Terbaik Penanggulangan Terorisme

Jakarta – Pakar terorisme Solahudin menyampaikan pandangan optimistis mengenai penanganan terorisme di Indonesia. Menurutnya, Indonesia saat ini sedang berada dalam era terbaik dalam sejarah penanggulangan terorisme, berkat pendekatan yang lebih lunak dan humanis melalui strategi soft approach.

Pernyataan tersebut disampaikannya dalam acara peluncuran buku “Keluar dari Jerat Kekerasan” karya Leebarty Taskarina di Gramedia Matraman, Jakarta Timur, pada Jumat (akhir pekan lalu).

“Saya merasa bahwa ini adalah era terbaik dalam penanggulangan terorisme Indonesia. Kenapa? Karena program soft approach sangat berhasil,” ujar Solahudin dikutip dari laman kompas.com.

Ia menyoroti keberhasilan strategi deradikalisasi yang diterapkan oleh Densus 88 dan BNPT, terutama dalam mendorong pembubaran kelompok ekstremis seperti Jemaah Islamiyah (JI) — organisasi yang selama ini dikenal sebagai salah satu jaringan teror paling mematikan di Indonesia.

“JI membubarkan diri bukan karena inisiatif internal, tetapi karena intervensi deradikalisasi yang dilakukan secara sistematis oleh aparat,” jelasnya.

Lebih lanjut, Solahudin mengungkapkan data eks narapidana terorisme (napiter) yang semakin menggembirakan. Dari sekitar 2.000 eks napiter yang telah selesai menjalani hukuman, sekitar 69 persen kini masuk dalam kategori ‘hijau’, yaitu mereka yang sudah meninggalkan ideologi kekerasan dan bersikap kooperatif terhadap negara dan masyarakat.

“Artinya, mereka tidak lagi memiliki kecenderungan radikal. Ini menunjukkan bahwa strategi yang dijalankan telah berjalan dengan baik,” tambahnya.

Dengan pencapaian ini, Solahudin menegaskan bahwa masa depan Indonesia dalam menghadapi terorisme masih menyimpan harapan besar. Ia juga menekankan pentingnya melanjutkan pendekatan yang berfokus pada pemulihan, reintegrasi sosial, dan pencegahan sejak dini, alih-alih hanya mengandalkan kekuatan koersif.

“Jadi kalau Anda bertanya, apakah masih ada harapan? Jawabannya: harapan itu sangat besar,” tutup Solahudin dengan penuh keyakinan.