Jakarta – Para pengguna media sosial (medsos) sebaiknya merefleksikan nilai-nilai dan budaya bangsa Indonesia yang sejak dulu dikenal ramah oleh bangsa-bangsa lain. Para pembuat status di medsos maupun yang menanggapinya, sebaiknya menuliskan kata-kata sopan serta berfaedah. Hal-hal yang ada di medsos harus mengandung kaidah agama dan budaya. Kalau itu dilakukan maka terciptalah kedamaian di negeri ini.
Demikian dikemukakan pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro kepada Damailahindonesiaku.com, Rabu (14/6/2017). Menurutnya, sesuai anjuran pemerintah belakangan ini, seluruh anak-anak bangsa diminta mengamalkan Pancasila sebagai dasar megara. Para pengguna medsos pun seharusnya mengamalkan sila demi sila yang ada dalam Pancasila dengan saling memberikan masukan yang baik dengan teman-teman medsos-nya demi kebaikan.
“Dalam Pancasila kan ada keadaban, tutur kata yang baik, dan persatuan. Itu seharusnya yang kita pupuk dalam ber-medsos. Jangan mau menang sendiri, buatlah kata-kata yang membangun untuk menjalin tali silaturahmi,” katanya.
Dikatakan, penggunaan medsos sebagai ajang saling caci, mau menang sendiri, menyebar ujaran kebencian, dan hoax seharusnya segera diakhiri. Para pengguna diharapkan membuat medsos menjadi ajang silaturahmi dengan membangun tata krama serta kaidah-kaidah untuk membangun persahabatan sesama anak bangsa.
“Saya rasa kalau semua saling menguatkan melalui medsos, itu akan mendorong bangsa ini menjadi damai dan maju. Kita seharusnya mencontoh orang Jepang yang saling menghormati, ketemu aja mereka saling membungkuk untuk mengucapkan salam,” katanya.