Pekalongan, FKPT Center – Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah, Prof. Syamsul Ma’arif, menyebut ada sisi positif yang bisa dipetik dari pandemi Covid-19 yang hingga kini masih berlangsung. Ketahanan keluarga terhadap potensi paparan ideologi radikal terorisme bisa ditingkatkan.
Menyampaikan sambutan di pembukaan kegiatan Pelibatan Perempuan dalam Pencegahan Terorisme, Syamsul mengatakan, pandemi memaksa masyarakat lebih banyak di rumah, belajar dari rumah, bekerja di rumah, dan memangkas waktu berinteraksi dengan orang luar. Situasi ini disebutnya sebagai waktu yang tepat untuk meningkatkan soliditas antaranggota keluarga.
“Keluarga yang solid, yang saling mendukung, saling memberikan informasi satu dengan lainnya untuk sama-sama belajar, tentunya akan lebih sulit terpapar ideologi radikal,” kata Syamsul.
Kegiatan yang mengangkat tema ‘Perempuan Agen Perdamaian’ itu, lanjut Syamsul, pelakaanaannya diinisiasi oleh BNPT dan FKPT Jawa Tengah. Tujuannya untuk meningkatkan kewapadaan kaum perempuan terhadap ideologi radikal, serta mendorongnya untuk mau ambil bagian di upaya pencegahan.
“Saya yakin, perempuan sebagai ibu atau pribadi memiliki cara alami bagaimana menjadi seorang pendidik yang mampu membentengi kekuarganya dari ideologi radikal terorisme,” tambah Syamsul.
Akan tetapi Syamsul juga mengingatkan, pandemi dengan segala aktifitas yang banyak dilakukan di rumah juga rentan disusupi ideologi radikal terorisme. Ini berdasarkan temuan oleh BNPT yang mencatat adanya aktifitas penyebarluasan ideologi itu oleh jaringan pelaku teror dengan memanfaatkan meningkatkan penggunaan internet masyarakat pada saat belajar dan bekerja dari rumah.
“Kuncinya tetap waspada. Manfaatkan waktu yang lebih banyak dengan keluarga untuk membatasi aktifitas menggunakan internet agar kita terhindar dari paparan ideologi radikal terorisme,” tandasnya.
Sementara Walikota Pekalongan, Mahfud Saelani, pada kesempatan yang sama menyampaikan ucapan terimakasih kepada BNPT dan FKPT yang telah memberikan kesempatan pada perempuan-perempuan Pekalongan untuk belajar lebih banyak bagaimana cara mencegah terorisme. Dia percaya kaum perempuan bisa diberdayakan untuk turut serta melakukan pencegahan terorisme, sebagaimana perempuan disebut sebagaj tiang yang menyelelamatkan negara. [shk/shk]