Jakarta – Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan tiga turis Spanyol dan tiga warga setempat di sebuah destinasi wisata di Afghanistan.
Dalam sebuah pernyataan di channel Telegram, kelompok teroris tersebut mengatakan bahwa “para pejuang menembaki para turis dan rekan-rekan mereka yang beragama Syiah dengan senapan mesin” di kota pegunungan Bamiyan pada hari Jumat (17/5).
Mengutip AFP, rombongan turis tersebut ditembaki ketika sedang berbelanja di sebuah pasar di Bamiyan, sekitar 180 kilometer sebelah barat ibukota Kabul.
Para teroris mengatakan mereka menyerang sebuah “bus berisi turis yang merupakan warga negara dari negara-negara koalisi”, mengacu pada koalisi pimpinan AS yang telah memerangi ISIS di Timur Tengah.
“Serangan ini sejalan dengan arahan para pemimpin ISIS untuk menargetkan warga negara dari negara-negara koalisi di mana pun mereka berada,” kata pernyataan tersebut, dikutip Reuters, Minggu (19/5).
Sehari sebelumnya, para pejabat Taliban mengatakan mereka telah menangkap tujuh tersangka setelah serangan tersebut.
Jumlah pengeboman dan serangan bunuh diri di Afghanistan telah berkurang secara dramatis sejak otoritas Taliban mengambil alih kekuasaan. Namun, sejumlah kelompok bersenjata, termasuk ISIS, tetap menjadi ancaman.
Kelompok yang menjadi target serangan hari Jumat terdiri dari 13 wisatawan dari berbagai negara, termasuk enam warga negara Spanyol.
Para pejabat Spanyol mengatakan ketiga warganya yang tewas dalam serangan tersebut berasal dari Catalonia.
Mereka terdiri dari seorang ibu dan anak perempuannya serta seorang pria berusia 63 tahun yang bekerja sebagai insinyur.
Seorang pensiunan Spanyol berusia 82 tahun terluka parah dan dievakuasi ke rumah sakit Kabul yang dioperasikan oleh LSM Italia Emergency, di mana ia dan korban lainnya yang terluka dalam serangan tersebut telah distabilkan.
“Ia mengalami kemajuan yang baik dari luka-lukanya, namun prognosisnya belum pasti,” demikian pernyataan kementerian luar negeri Spanyol pada hari Minggu.
Para diplomat Spanyol telah menuju ke Afghanistan dan berupaya memulangkan jenazah korban tewas dan memindahkan yang terluka, serta berkoordinasi dengan delegasi Uni Eropa di Kabul.
Kedutaan Besar Spanyol di Kabul dievakuasi pada tahun 2021, bersama dengan misi Barat lainnya, setelah Taliban mengambil alih kembali kendali ibu kota Afghanistan.