Singgung Ujaran Kebencian, Presiden Jokowi Ingatkan Tantangan di Ruang Digital Semakin Besar

Jakarta – Presiden Jokowi mengingatkan tantangan ruang digital di internet semakin besar dengan maraknya kejahatan digital. Menurutnya, ini adalah efek negatif internet yang harus terus ditekan dan diminimalisasi.

“Konten-konten negatif terus bermunculan. Kejahatan di ruang digital terus meningkat. Hoaks, penipuan daring, perjudian, eksploitasi seksual pada anak, perundungan siber, ujaran kebencian, radikalisme berbasis digital perlu terus diwaspadai karena mengancam persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Jokowi dalam sambutannya acara Gerakan Literasi Digital di Mabes TNI, Selasa (13/6).

Jokowi menegaskan, semua pihak berkewajiban untuk meminimalisasi konten negatif dan membanjiri internet dengan konten-konten yang positif.

“Kita bersama untuk terus meminimalkan konten negatif, membanjiri ruang digital dengan konten-konten positif, banjiri terus, isi terus dengan konten-konten positif. Kita harus tingkatkan kecakapan digital masyarakat agar mampu menciptakan konten-konten kreatif yang mendidik, yang menyejukkan, yang menyerukan perdamaian,” ungkapnya.

Tak hanya itu, Jokowi ingin internet meningkatkan produktivitas masyarakat khususnya di bidang ekonomi. Ia pun mendorong agar UMKM naik kelas lewat kehadiran ruang digital.

“Membuat UMKM naik kelas, perbanyak UMKM on boarding ke e-commerce sehingga internet bisa memberi nilai tambah ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat,” tuturnya.

Lebih lanjut, Jokowi mengaku senang karena target pemerintah agar masyarakat di desa dan kelurahan terjangkau internet berhasil, bahkan lebih cepat dari target seharusnya. Akhir 2022, ada 12.548 desa dan kelurahan yang terjangkau sinyal 4G.

“Percepatan 10 tahun lebih maju dari rencana sebelumnya yang selesai pada tahun 2023,” pungkasnya.