Jakarta – Sinergitas harus menjadi titik berat dalam kinerja Badan Nasional Penanggulangan Terorisme. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Komjen Pol Drs. Suhardi Alius M.H saat membuka Rapat Kerja dan Penandatanganan Perjanjian Kinerja BNPT Tahun Anggaran 2018 di hotel Millenium Jakarta, Selasa (16/01/2018).
Menurutnya, sinergitas akan membuat penanggulangan terorisme yang dilakukan BNPT menjadi lebih efektif.
“Sinergitas ini perlu dikuatkan. Mulai dari sinergi antar unit kerja di BNPT, sinergi dengan Kementerian dan Lembaga (K/L) yang saat ini sudah dijalin BNPT dengan 34 K/L, dan sinergi dengan masyarakat yang dilakukan BNPT lewat forum Koordinasi Pencegahan Terorisme atau FKPT,” jelas kepala BNPT.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Prof. Bambang Brodjonegoro, setuju dengan pernyataan tersebut. Ia mengatakan bahwa tahun 2018 dan 2019 ini akan menjadi tahun yang krusial bagi Indonesia.
“Tahun 2018 dan 2019 harus diantisipasi dengan baik mengingat banyak event penting yang akan terjadi di Indonesia. Stabilitas politik dan keamanan harus menjadi perhatian bersama termasuk perhatian BNPT sebagai koor dalam penanggulangan terorisme,” kata Kepala Bappenas.
Dalam kesempatan yang sama hadir juga Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Negara, Dr. H. Asman Abnur, S.E., M.Si. Ia sangat mengapresiasi capaian BNPT selama ini untuk Indonesia.
“Berkurangnya aksi terorisme di tahun 2017 ini menjadi capaian penting bagi BNPT dan ini harus dipertahankan atau ditingkatkan di tahun selanjutnya,” kata Menteri PAN-RB.
Kepala Bappenas dan Menteri PAN-RB ini menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja yang dilakukan oleh Kepala BNPT beserta jajaran eselon 1 dan 2 BNPT. Kepala BNPT berpesan kepada seluruh pegawai BNPT untuk mengawal bersama kegiatan BNPT di tahun 2018 untuk Indonesia yang lebih baik.