Mamasa – Di tengah keragaman yang merupakan anugerah Tuhan bagi bangsa Indonesia, menjaga persatuan dan persaudaraan menjadi wujud pengabdian sekaligus ibadah kebangsaan. Semangat inilah yang ditegaskan Direktorat Pencegahan Densus 88 AT Polri melalui Sosialisasi Kebangsaan dalam Bingkai Keragaman dan Kerukunan di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.
Acara yang digelar di aula Bupati Mamasa pada Senin (15/9/2025) itu dihadiri sekitar 110 peserta, mulai dari unsur ASN, camat, lurah, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, hingga perwakilan pemuda. Kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama Densus 88 AT Polri dengan Kementerian Agama Provinsi Sulbar, Kemenag Mamasa, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), serta sejumlah dinas daerah.
Ketua Tim Pencegahan Densus 88 AT Polri, Kompol Soffan Ansyari, memaparkan definisi intoleransi, radikalisme, dan terorisme dalam sesi panel diskusi. Ia juga menjelaskan bagaimana paham tersebut dapat menyusup melalui lingkungan keluarga hingga ruang digital.
“Pencegahan paham intoleransi, radikal, dan terorisme tidak bisa dilakukan aparat saja, tetapi memerlukan keterlibatan aktif para ASN, tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga keluarga. Mereka adalah perpanjangan tangan pemerintah dalam menyaring sekaligus menyebarkan nilai-nilai kebangsaan di lingkungan masing-masing,” tegas Kompol Soffan.
Ia menekankan bahwa radikalisme tidak merujuk pada satu agama tertentu, melainkan bisa muncul dari berbagai latar belakang. Karena itu, seluruh elemen masyarakat harus menjadi benteng yang kokoh bagi perdamaian dan kerukunan.
Selain pemaparan dari Densus 88 AT Polri, diskusi juga menghadirkan narasumber dari pemerintah daerah, tokoh adat, dan tokoh moderasi beragama. Peserta diajak memahami modus aksi teror, strategi pencegahan, serta pentingnya memperkuat nilai kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui kegiatan ini, Densus 88 AT Polri menegaskan komitmennya untuk terus membangun kesadaran kolektif masyarakat, sehingga nilai iman dan semangat kebangsaan dapat berjalan beriringan dalam menangkal paham-paham yang mengancam persatuan Indonesia.
Damailah Indonesiaku Bersama Cegah Terorisme!